JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Konflik di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nampaknya akan berlangsung lama. Pasalnya, upaya islah yang dilakukan kubu Djan Faridz maupun Romahurmuziy (Romi) kerap menemui jalan buntu.
Wakil Sekjen PPP hasil Munas Surabaya pimpinan Romi, Arsul Sani mengungkapkan bahwa islah sulit terwujud lantaran Djan Faridz keukeuh ingin menjadi ketua umum.
"Kita itu selalu membuka pintu islah, islah itu mentoknya Djan Faridz maunya menjadi ketua umum. Persoalannya adalah Djan Faridz tidak memenuhi menjadi ketua umum menurut AD/ART PPP," kata Arsul pada TeropongSenayan, Rabu (28/5/2015).
Menurut anggota Komisi III DPR RI ini, jika Djan menjadi ketua umum PPP sama saja mengacak-acak ketentuan organisasi.
"Tidak mau kita mempunyai organisasi yang tidak sesuai anggaran dasar, kita acak-acak anggaran dasar," tegasnya.
Arsul menambahkan bahwa mantan Menteri Perumahan Rakyat itu belum bisa menjadi Ketum PPP karena tidak sesuai dengan AD/ART.
"Karena dia belum pernah menjadi pengurus harian selama satu periode penuh, di PPP itu syarat menjadi ketua umum dan Sekjen syaratnya itu," ungkapnya.
Kendati demikian dia meyakini partai berlambang Ka'bah ini bisa mengikuti Pilkada serentak pada Desember 2015 nanti.
"Masih tetap terbuka mau islah terbatas atau islah menyeluruh cuma kalau mau islah harus sesuai AD/ART. Ini untuk menyelamatkan PPP untuk bisa mengikuti Pilkada," tandas Arsul.(yn)