JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Obat remdesivir yang dibuat oleh perusahaan bioteknologi Gilead Sciences Inc.menunjukan bisa melawan Covid 19. Anthony Fauci, Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular atau National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAD), yang melakukan penelitian, mengatakan uji coba menunjukkan efek positif yang signifikan dalam mengobati virus corona.
Uji coba NIAID melibatkan lebih dari 1.000 pasien dan membandingkan pengobatan remdesivir dengan perawatan suportif dengan plasebo. "Pasien yang mendapatkan obat pulih dalam rata-rata 11 hari, sedangkan mereka yang mendapatkan plasebo pulih dalam 15 hari," kata Fauci seperti dilansir Bloomberg.
The New York Times melaporkan mengutip seorang pejabat senior FDA bahwa FDA tersebut dapat memberikan otorisasi darurat.
"FDA telah terlibat dalam diskusi yang berkelanjutan dan berkelanjutan dengan Gilead Sciences mengenai membuat remdesivir tersedia untuk pasien secepat mungkin, sesuai kebutuhan,” kata Michael Felberbaum, juru bicara FDA dalam email.
Sebuah penelitian terpisah dari 397 pasien yang dirilis Gilead Sciences, Inc. (Nasdaq: GILD), Rabu (29/4), menemukan remdesivir tampak sama efektifnya ketika diberikan selama setengah hari selama 10 hari. Beberapa pasien mungkin lebih baik bahkan lebih baik bila diberi lebih sedikit obat.
Dua minggu setelah perawatan, 65% dari mereka yang mendapat dosis lima hari telah pulih, dibandingkan dengan hanya 54% dari mereka yang menerima infus selama 10 hari.