JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Tenaga medis yang diterjunkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, disambut dengan pengalungan bunga sesampainya di Pasar Cileungsi, Selasa 16 Juni 2020. Ini berbeda dengan beberapa waktu sebelumnya, mereka justru diusir oleh para pedagang.
Pengalungan bunga itu secara simbolis dilakukan oleh Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga, Haris Setiawan kepada perwakilan tenaga medis ketika sampai di Pasar Cileungsi, sebelum menggelar rapid test (tes cepat) dan swab test (tes usap tenggorokan) secara massal.
"Rangkaian tes ini tidak seseram yang dibayangkan kebanyakan orang. Bentuk deteksi dini serta proteksi diri terhadap orang-orang sekitar dan orang terkasih juga," ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan lebih dari 1.000 alat rapid dan swab test saat pemeriksaan massal di pasar yang menjadi salah satu penularan virus corona (Covid-19) itu.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Cileungsi, Ahmad Sunjaya (54) di tempat yang sama menyebutkan bahwa peristiwa penolakan tenaga medis oleh pedagang yang videonya sempat viral itu disebabkan adanya kesalahpahaman. "Sebetulnya kemarin itu kita bukannya menolak. Hanya kurang komunikasi saja. Tidak ada komunikasi," katanya.
"Menurut teman-teman pedagang waktu sedang berjualan tiba-tiba dateng (tenaga medis) ngerasa kaget. Kami juga mohon maaf, bukan masalah itu, karena masalah komunikasi," tuturnya kembali.
Sebelumnya, para pedagang mengusir rombongan tenaga medis yang hendak menggelar rapid test di Pasar Cileungsi pada Rabu 10 Juni 2020 pagi.
Menurutnya, pedagang beranggapan sepinya Pasar Cileungsi karena ada pembatasan pengunjung oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor.
Pembatasan pengunjung itu menimbulkan kecemburuan pedagang Pasar Cileungsi kepada pedagang kaki lima (PKL) di luar pasar yang operasionalnya tidak mendapat pembatasan dari gugus tugas.
Jumlah Pasien
Jumlah pasien positif Covid-19 dari klaster Pasar Cileungsi bertambah menjadi 33 kasus.
Penambahan kasus baru Covid-19 ini terus terjadi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional.
Dari jumlah itu, sebanyak 14 pasien dari pedagang dan 16 dari non-pedagang. Kemudian, 3 pasien lainnya dari pengunjung pasar.
"Hari Minggu ada 32 kasus dan kemarin bertambah satu perempuan usia 27 tahun. Jadi total kasus (klaster) Pasar Cileungsi sebanyak 33 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).