Berita
Oleh Alfin Pulungan pada hari Jumat, 24 Jul 2020 - 08:54:21 WIB
Bagikan Berita ini :

PAN Desak Jokowi Evaluasi Nadiem dari Menteri Pendidikan

tscom_news_photo_1595555435.jpeg
Saleh Partaonan Daulay (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR mendesak Presiden Jokowi segera melakukan evaluasi terhadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. PAN menilai, selama menjabat sebagai menteri belum ada prestasi yang ditorehkan. Padahal, kesempatan besar untuk membuktikan kemampuannya justru sangat terbuka lebar di masa pandemi.

Ketua Pelaksana Harian Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan kemandulan kerja Nadiem sebenarnya sudah tergambar dari latar belakang pendidikannya yang "gado-gado". Belum lagi, pekerjaan yang digeluti sebelumnya adalah bidang usaha transportasi. Hal ini sulit dibayangkan ketika Nadiem kini menjadi pemimpin yang mengurusi bidang pendidikan.

“Saya tidak tahu keahlian spesifik Nadiem Makarim ini. Kalau dilihat dari latar belakang pendidikannya, kan campur-campur. Sarjananya adalah hubungan internasional, sedangkan masternya adalah MBA. Sementara, bisnis yang digelutinya sebelumnya jadi menteri adalah startup di bidang transportasi. Tidak satu pun dari latar belakang pendidikan dan pekerjaannya yang menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidang pendidikan," kata Saleh dalam siaran pers kepada TeropongSenayan, Jumat, (24/7).

Alih-alih mencatatkan prestasi selama memimpin kementerian pendidikan dan kebudayaan, Saleh berujar, justru Nadiem sering menimbulkan kontroversi, polemik dan perdebatan. Yang paling anyar adalah lolosnya dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan-perusahaan besar dalam seleksi program organisasi penggerak (POP). Selain itu, banyak juga organisasi dan entitas baru yang dinyatakan lolos dalam seleksi program tersebut.

“Wajar saja jika kemudian Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan LP Ma’arif PBNU mengundurkan diri dari kepesertaan POP. Ini adalah bentuk protes dari kedua organisasi besar dan tertua di Indonesia tersebut. Nadiem tidak peka. Tidak memahami sejarah pergerakan ormas di Indonesia secara utuh," tegas anggota Komisi IX DPR ini.

Nadiem Anwar Makarim


Saleh mengingatkan sikap dan kebijakan Nadiem tak menunjukkan sebagai pemimpin yang baik. Tersebab kebijakan Nadiem tersebut, banyak pihak yang tersinggung. Saleh juga mengatakan kebijakan mantan pemimpin Gojek ini tidak sesuai dengan arahan dan keinginan Presiden Jokowi.

"Apalagi selama ini, presiden sangat dekat dengan Muhammadiyah, NU, dan ormas-ormas keagamaan lain di Indonesia," ujar Saleh.

Untuk itu, lanjut Saleh, PAN meminta Presiden Jokowi segera memanggil dan meminta penjelasan Nadiem Makarim. Bahkan, PAN menuntut Jokowi menggunakan hak prerogatifnya untuk mengganti Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut Saleh, harus dicari sosok yang mengerti dan menguasai persoalan pendidikan dan kebudayaan untuk memimpin kemendikbud.

“Insya Allah, tidak sulit mencari pengganti Nadiem ini. Ada banyak sosok dan tokoh yang jauh lebih menguasai persoalan pendidikan. Gendangnya sekarang ada di presiden. Semua pihak sekarang menunggu kapan gendang tersebut akan ditabuh," kata legislator dari dapil Sumatera Utara II ini.

tag: #nadiem-makarim  #mendikbud  #pan  #saleh-daulay  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement