Berita
Oleh Alfin Pulungan pada hari Senin, 07 Sep 2020 - 20:39:12 WIB
Bagikan Berita ini :

Lantik Pengurus Baru, UIN Yogyakarta Komitmen Perkuat Pusat Studi Pancasila 

tscom_news_photo_1599485889.jpg
Pelantikan Moh. Tantowi dan Fahruddin Faiz sebagai Ketua dan Sekretaris PSPBN UIN Sunan Kalijaga Periode tahun 2020-2024, Senin 7 September 2020 (Sumber foto : Humas BPIP)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta melangsungkan pelantikan dan serah terima jabatan Ketua dan Sekretaris Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN), Senin (7/9/2020).

Moh. Tantowi secara resmi dilantik menjadi Ketua dan Fahruddin Faiz sebagai Sekretaris PSPBN UIN Sunan Kalijaga Periode tahun 2020-2024. Pengambilan sumpah jabatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi.

Yudian mengungkapkan apresiasinya atas kepengurusan yang baru. Ia mengatakan pusat studi Pancasila yang dibentuk UIN Sunan Kalijaga ini menjadi penyambung gerakan ideologi bangsa yang sudah dicetuskan founding father jauh-jauh hari pasca kemerdekaan.

Yudian takjub akan kemerdekaan Indonesia yang dengan luar biasa mempersatukan semua golongan dan perbedaan di Indonesia. Dengan kemerdekaan itu, menurutnya, cita-cita menyejahterakan bangsa sudah berjalan.

"Dengan kemerdekaan kita memiliki segalanya. Menjadi titik temu dari peradaban. Uniknya dalam segi kekuasaan yang mampu mempersatukan seluruh yang ada di Indonesia," ungkap Yudian.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin mengatakan Institusinya akan membangun lebih besar lagi pusat studi Pancasila. Dengan adanya ketua dan sekretaris baru PSPBN, kata dia, pihaknya berkomitmen segera membuat program baru khususnya dalam mengatasi krisis identitas.

"Saat ini krisis identitas harus menjadi fokus, khususnya di Indonesia. Banyak di Indonesia beberapa yang mempertanyakan Pancasila. Tapi tidak berhasil," ucapnya.

Tanpa mengecualikan peran masyarakat, Al Makin mengatakan menyebarkan pemahaman Pancasila merupakan tugas bersama. Namun, pematangan tentu dibutuhkan agar Pancasila dapat dengan mudah dipahami dan diamalkan di akar rumput.

Al Makin juga menambahkan bahwa Yogyakarta adalah salah satu pusatnya kepercayaan di Indonesia karena lebih dari 1000 kepercayaan di dalamnya. Kedepannya UIN Sunan Kalijaga dan BPIP dapat lebih bersinergi khususnya dalam membumikan Pancasila.

"Diharapkan UIN Sunan Kalijaga dan BPIP, dapat lebih bekerjasama dan bersinergi dalam membumikan Pancasila dengan program-program kedepannya melalui Pusat Studi Pancasila," kata Al Makin.

Dalam kesempatan itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menjelaskan bahwa dalam sejarahnya, Pancasila adalah titik temu peradaban dan berasal dari kearifan lokal.

"Bagaimana kita membuat Pancasila ini sebagai tata dunia baru. Dengan adanya kerjasama dan sinergi ini bisa membumikan nilai-nilai Pancasila khususnya melalui kearifan lokal," kata Benny.

Benny mengungkapkan, Pancasila adalah ideologi yang digali dan lahir dari semua agama dan tradisi di Nusantara. Namun di era postmodern, Pancasila menghadapi tantangan, terutama pada generasi muda yang kurang menaruh perhatiannya terhadap dasar negara ini.

Untuk itu, tegas Benny, merupakan tugas bersama agar mengambalikan lagi Pancasila sebagai gugus insting dalam berbangsa dan bernegara. "Pancasila dibangun dari kesadaran dan keadilan. Pancasila harus menjadi arah kehidupan," tegasnya.

Kedepannya, Benny berharap, BPIP dan UIN Sunan Kalijaga dapat berkerjasama dan bersinergi dalam mencetuskan program-program dalam memperkuat dan membumikan nilai Pancasila.

tag: #pancasila  #pspbn-uin-sunan-kalijaga  #bpip  #yogyakarta  #uin-yogyakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement