JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebagai Anggota DPR, M Nasim Khan, selalu berupaya menjaga jalur silaturrahim dengan daerah pemilihan (dapil). Baik dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, maupun konstituen di pelosok desa. Baik di masa reses maupun masa persidangan.
Bagi Nasim Khan, menjaga komunikasi dengan dapil adalah kewajiban sebagai wakil rakyat. Alasannya, mandat rakyat sudah melekat sejak pemilu kemarin terhadap para anggota dewan.
"Yang utama silaturrahim harus selalu terjaga. Terlebih APBN kita sudah menfasilitasi Anggota DPR agar intensif komunikasi dengan Dapil," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Disinggung tentang bagaimana mengawal program pembangunan tahun 2016 di dapil asalnya (Jawa Timur III, Bondowoso Situbondo Banyuwangi), Nasim menilai bukan hal mudah direalisasikan dengan sekejap mata. Sebab dalam program itu mengandung muatan nilai silaturrahim dan aspirasi rakyat yang tidak instan prosesnya.
"Oleh karena itu, menjadi keniscayaan Anggota DPR tidak boleh putus komunikasi dengan Dapil. Ini menyangkut prinsip pengembangan daerah dan peningkatan kegiatan kemasyarakatan. Ini soal amanah," ucapnya.
Untuk itu, menurutnya, setiap anggota DPR dengan Dapilnya harus selalu mesra. "Ya seperti lagu 'kemesraan ini janganlah cepat berlalu' itu. Harus selalu mesra DPR dan dapil. Jangan cuma mesra saat pemilu saja, dong," katanya.
Lebih dari itu ia berharap pemerintah daerah, tokoh masyarakat, maupun kelompok masyarakat pro aktif berkomunikasi dengan Anggota DPR dalam mengajukan usulan program kerakyatan. Tujuannya, agar Anggota DPR bisa mengawal aspirasi itu melalui kewenangan sebagai legislatif, pengawasan, dan anggaran.
"Kenyataannya Anggota DPR tidak bisa berdiri sendiri saat bekerja untuk pembangunan daerah. Maka harus selalu sinergis dengan pemkab dan tokoh masyarakatnya. Agar program lancar dan berkesinambungan," pungkasnya. (ai)