JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan kalau peningkatan produk pertanian harus tetap menjadi titik berat pembangunan pertanian di Tanah Air.
Sudin menilai kalau hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri dan peningkatan produksi juga dipandang penting untuk daya saing ekspor.
“Kebijakan pembangunan pertanian di Indonesia seyogyanya menitikberatkan pada peningkatan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan nilai tambah untuk mendukung hilirisasi dan daya saing ekspor dalam mendukung devisa negara,” kata Sudin saat memimpin RDP dengan pejabat eselon I Kementerian Pertanian (Kementan), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2020).
Sudin menuturkan bahwa peningkatan produksi pangan selalu menjadi isu yang krusial karena hal tersebut terkait dengan kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang penduduknya mencapai 258 juta jiwa.
"Kondisi saat ini pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen maka untuk
meningkatkan produksi pangan tentu membutuhkan ketersediaan lahan dan Saat ini, selisih antara alih fungsi lahan dan percetakan lahan baru masih besar," tuturnya.
“Ini jadi tantangan sendiri bagi pemerintah khususnya Kementan,” sambungnya.
Selain itu, Politisi PDIP tersebut juga menyatakan kalau hal lain yang jadi persoalan mutakhir sektor pertanian adalah lokasi pertanian yang tersebar belum berbasis pada pengembangan kawasan dan spesifik lokasi.
"Ketersediaan lahan menyempit dan terdegradasi. Ketersediaan benih dan pupuk berkualitas, ketersediaan air, infrastruktur, hingga jaringan distribusi masih jadi masalah yang menyertai selama ini," tandasnya.
Untuk itu, Sudin mendorong perlu untuk merumuskan kebijakan khusus pangan yang cermat untuk mengatasi permasalahan yang melatari sektor pertanian.