JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kasus positif corona harian cenderung meningkat belakangan ini. Hari ini, Minggu (29/11), terdapat penambahan 6.267 kasus baru hingga total mencapai 534.266 orang. Rekor sebelumnya terjadi dua hari lalu yakni pada 27 November dengan 5.828 orang dalam sehari.
Yang menarik, penambahan di Jawa Tengah semakin banyak belakangan ini. Minggu (29/11) jumlah penambahan 2.036 kasus dalam 24 jam. Disusul dengan DKI Jakarta dengan penambahan 1.421 orang. Dan Jawa Timur 412 orang.
Kematian corona juga meningkat. Hari ini pasien corona meninggal bertambah 169 orang dan menyamai rekor sebelumnya yang juga terjadi 27 November.
Jateng Jadi Perhatian
Penambahan kasus di Jateng meningkat sejak beberapa hari ini. Lihat saja, Kamis (26/11/2020) pertambahan kasus positif harian di Jawa Tengah sebanyak 559 menjadi 50.880 orang. Jateng mencatat ada 12.002 kasus aktif Covid-19 dan merupakan yang tertinggi di Indonesia, melampaui DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, awal November, kasus aktif di Jawa Tengah tercatat berada di kisaran 12,19%, namun pekan ini naik menjadi 20,70%.
"Mohon agar betul-betul diperhatikan penyebab utama kasus aktif. Jadikan momen ini menurunkan angka kematian, dengan memastikan kasus aktif sembuh seluruhnya. Jangan lengah, agar seluruh aparat agar mengawasi protokol kesehatan," ujarnya.
Semarang menjadi salah satu dari 13 kota yang menyumbang kasus terbesar. Tercatat Jawa Tengah berkontribusi 25,38% dari total kasus. "Saya tekankan, setiap daerah harus belajar dan meningkatkan kemampuan belajar, situasi dan kondisi, dari kota-kota besar di atas untuk kolaborasi dalam menurunkan laju penularan," katanya.
Ganjar Pertanyakan Pendataan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kenaikan kasus di Jateng akibat delay input data. Sebut saja, berdasarkan rilis Satgas Covid-19 tercatat penambahan kasus aktif Covid di Jateng per Senin (23/11) sebanyak 10.464 orang. Padahal, kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah hingga Selasa (24/11) hanya sebanyak 7.463 kasus. “Saya kaget, katanya paling tinggi, belum sampai ke sana. Bedanya banyak sekali sampai 3 ribu data,” kata Ganjar, usai rapat evaluasi Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Selasa (24/11).
Menurutnya dari pengecekan tanggal 1-10 November 2020, ada 809 data delay yang dimasukkan sebagai data tambahan. Ia juga menemukan ada 18 nama yang tes sejak bulan Juni, baru dimasukkan dalam rilis tersebut.
“Kami sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat mengenai perbedaan data dan sudah saya perintahkan untuk merapikan data dan berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar semua data bisa dilakukan pengecekan yang benar,” tutur dia.
Ia tidak memungkiri adanya peningkatan angka kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah. Ganjar menyebut, tingginya kasus positif di Jateng karena tingkat tes juga tinggi.
“Sekarang, tes PCR di Jateng sebanyak 1.416 orang per 1 juta penduduk per minggu sudah melebihi target WHO sebanyak seribu orang per satu juta penduduk,” tambahnya.