Bisnis
Oleh Rihad pada hari Kamis, 17 Des 2020 - 21:31:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengusaha Kuliner dari Lamongan Menemukan Solusi Belajar Daring untuk Putranya

tscom_news_photo_1608215465.png
Rahadian (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Di Kabupaten Lamongan ada dua destinasi kuliner yang cukup terkenal, yaitu Dapur Roti Kopi dan Lyly Bakery. Keduanya didirikan dan dikelola oleh Rahadian (42), atau biasa dipanggil Handi. Dengan dasar keahlian membuat roti yang didapat dari ibunya, Handi mendirikan outlet pertama Lyly Bakery pada tahun 2002. Usaha ini terus berkembang hingga Handi membangun dua unit usaha baru, yaitu Dapur Roti Kopi pada tahun 2016 dan Mie Cetar by Lyly pada tahun 2018. Masyarakat Lamongan mengenal Handi tidak hanya sebagai pengusaha sukses, namun juga sosok yang peduli dengan Pendidikan. Selain mendapatkan amanah sebagai Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 1 Lamongan, almamaternya dulu, Handi juga aktif mengelola organisasi sosial bernama Smart Foundation. Pendirian Smart Foundation diinisiasi oleh Dr. Deddi Nordiawan, teman satu sekolah Handi di SMPN 1 Lamongan. Bahu-membahu dua sahabat itu mereka cipta berbagai karya untuk memajukan pendidikan di Lamongan. Salah satu karya unggulan yang dicetuskan adalah program Jago Sinau. Jago Sinau, yang artinya pintar belajar, dilatarbelakangi oleh kegelisahan Handi dan ribuan orang tua siswa sekolah SD dan SMP di Lamongan terhadap kegiatan belajar anak mereka akibat pandemi Covid19. Putra Handi sendiri, yaitu Raqilla Decra Morello Delfani adalah siswi kelas 2 SDN Jetis 3 Lamongan. Handi awalnya memaklumi saat pihak sekolah memutuskan agar para siswanya belajar di rumah demi memutus tali penyebaran Covid-19, namun seiring berjalannya waktu ia sangat resah dengan rendahnya kualitas pembelajaran yang hanya bisa dilakukan dari rumah. “Banyak kendala selama anak kami belajar dari rumah, baik dari sisi pengajar sendiri yang memang pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) materi yang diberikan itu tidak secara komprehensif, yang kedua dari sisi media yang digunakan Seperti Whatsapp, Zoom, Google Meet hingga jangkauan sinyal pun masih banyak kendala”, tutur Handi. Sekitar bulan Juni 2020, Handi dan Deddi bersama tim Smart Foundation menginisiasi program Jago Sinau berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dan aplikasi Jagoapa. Mereka merekam lebih dari 300 guru SD dan SMP terbaik di Lamongan dan mengunggahnya melalui aplikasi Jagoapa. Saat ini sudah lebih dari 1200 materi diunggah dengan durasi video lebih dari 8.000 menit. Sukur, selaku Kepala Bidang Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan menyatakan, “Pada awal ketika ditawari kerjasama dengan aplikasi Jagoapa ini saya ragu-ragu. Di awal kita ditantang untuk menyiapkan guru-guru pilihan sebagai pemeran dalam video pembelajaran itu, saya siapkan sebaik-baiknya. Dan setelah Jago Sinau ini berjalan selama pandemic, Alhamdulillah saya bersyukur bahwa program ini memberi sumbangsih pada dunia pendidikan khususnya bagi Sekolah Dasar di Lamongan.” Dan tentu saja program ini menjadi jawaban atas kegelisahan Rahadian selaku orang tua murid, “Saya berterima kasih sekali dengan adanya program Jago Sinau melalui aplikasi Jagoapa kami sebagai orang tua sangat terbantu. Pertama, mudah sekali aplikasinya digunakan. Kedua aplikasinya gratis bagi kami masyarakat Lamongan. Ketiga, materi yang diberikan mengikuti kurikulum terbaru yakni 2013 juga dimudahkan dengan materi-materi tertulis yang bisa kita download dan bisa diulang kembali setiap saat. Saya berharap program Jago Sinau di Jagoapa ini berkelanjutan dan tetap bisa digunakan untuk para pelajar se-Lamongan.

tag: #smartfren  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement