JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, tidak pernah menyangka kejadian yang dialami Demokrat.
Sebab, ketika menjadi Presiden selama 10 tahun, tak pernah mengganggu hingga merusak partai lain.
"Saya benar-benar tidak menyangka, karena sewaktu selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, baik pribadi maupun Partai Demokrat yang saya bina tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini," kata SBY saat konferensi pers, Jumat (5/3/2021).
"Tak pernah terlintas dalam pikiran saya, bahwa Demokrat akan dibeginikan," ujarnya.
Dari hasil KLB ini, SBY mengatakan, Indonesia tengah berkabung.
"Hari ini kami berkabung. Partai Demokrat berkabung. Sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung. Berkabung karena akal sehat telah mati. Sementara keadilan supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji," kata SBY Alasan Indonesia bergabung, kata SBY, karena Moeldoko yang merupakan pejabat tinggi negara di lingkungan Istana, turut serta bersekongkol dengan sejumlah kader yang telah dipecat DPP Demokrat.
"KLB tersebut telah menobatkan KSP Moeldoko seorang pejabat pemerintahan aktif berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan bukan kader Partai Demokrat alias pihak eksternal partai menjadi Ketum Partai Demokrat," kata SBY.
Diketahui, Kongres Luar Biasa (KLB) mengatasnamakan Partai Demokrat telah menetapkan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum digelar di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) siang.