JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia sudah terlebih dahulu meluncurkan pembentukan komando luar angkasa. Hal tersebut mereka lakukan sebagai upaya menghadapi potensi ancaman perang di masa mendatang yang kian membutuhkan keahlian teknologi.
Lalu bagaimana dengan Indonesia sebuah negara yang sangat besar dari sisi jumlah penduduk dan sangat luas wilayah kedaulatan darat, laut maupun udaranya.
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adityo Rizaldy menilai, sebagai sebuah konsep pertahanan untuk masa depan, pembentukan komando pasukan luar angkasa adalah hal yang lumrah saja.
Hanya saja, kata dia, perlu perencanaan yang matang dan didukung dengan berbagai kebijakan yang memadai.
"Untuk pengembangan organisasi di TNI menjadi matra baru, saya rasa belum perlu, kalau hanya menjadi divisi saja misal di TNI AU, ya tidak masalah? Kenapa, karena masih perlu mengoptimalkan struktur organisasi saat ini," ujar Politikus Golkar itu saat dihubungi wartawan, Kamis (08/07/2021).
Menurutnya, pembentukan komando pasukan luar angkasa juga perlu didukung kebijakan anggaran yang memadai.
"Bila merujuk Space Forces di Amerika dan Russia, belum relevan karena budget militer mereka sangat besar lebih 3.7% PDB dan 4.3% PDB, dibanding Indonesia 0.8% PDB. Jadi saat ini belum diperlukan," singkatnya.