Opini
Oleh Syakib pada hari Sabtu, 13 Jun 2015 - 08:48:04 WIB
Bagikan Berita ini :

Wisuda Tahfidz Nasional, Ajang Melahirkan Generasi Qur’ani

61WTN.jpg
Santri-santri Yusuf Mansur (Sumber foto : Istimewa)

Gerakan menghafal Al-Qur’an terus tumbuh di Indonesia. Saat ini semakin mudah melihat orang menghafal al-Qur`an. Mereka datang dari berbagai kalangan, mulai dari penyandang difabel, pegawai negeri, ibu rumah tangga, hingga pejabat. Usianya pun beragam, mulai dari balita, remaja, maupun manula belajar menghafal al-Qur`an.

Sejumlah institusi pun hadir dengan program untuk mencetak penghafal al-Qur’an. Daarul Qur’an menjadi salah satu lembaga yang berkhidmat dalam syiar dakwah Al-Qur’an. Lewat pembangunan pondok pesantren tahfidz yang tersebar di Tangerang, Cikarang, Lampung dan Semarang. Setiap tahunnya ratusan anak-anak lahir menjadi penghafal Al-Qur’an.

“Dream ustadz Yusuf Mansur dari awal mendirikan Daarul Qur’an adalah menciptakan sebanyak-banyaknya penghafal Al-Qur’an di Indonesia” ujar Ustadz Ahmad Jameel, Pimpinan Harian Ponpes Tahfidz Daarul Qur’an.

Ahmad Jameel menambahkan sistem pendidikan di Daarul Qur’an selain menciptakan para penghafal Al-Qur’an juga peka terhadap ilmu-ilmu umum lainnya. Dengan begitu nantinya akan terlahir profesional-profesional yang juga hafidz Qur’an.

“Jika generasi ini membesar dan menguasai lini kehidupan di negara ini, Insya Allah Indonesia akan semakin berkah” tambahnya

Setiap harinya anak-anak mulai dari usia SD sampai SMA menghafal Al-Qur’an di Ponpes Tahfidz Daarul Qur’an. Disaat banyak anak-anak menghabiskan waktu untuk bermain gadget dan lainnya mereka asyik berakrab dengan Al-Qur’an.

Sambutan masyarakat akan hadirnya Ponpes Tahfidz Daarul Qur’an pun sangat tinggi. Lewat program santri indent para orang tua sudah mendaftarkan anaknya. Untuk itu lewat program It’s All About a Hundred, Daarul Qur’an berikhtiar membangun 100 pesantren baru di seluruh Indonesia.

Untuk memberikan motivasi kepada anak-anak yang telah merelakan waktunya untuk menghafal Al-Qur’an, lembaga yang didirikan oleh ustadz Yusuf Mansur pada tahun 2003 ini akan mengadakan Wisuda Tahfidz Nasional yang akan diikuti oleh ratusan santri yang telah menyelesaikan hafalan sebanyak 30 juz. Ratusan santri putra dan putri ini hadir dari seluruh wilayah Indonesia.

Selain bagi santri yang telah hafal 30 Juz, acara ini juga akan mewisuda mereka yang telah memiliki hafalan 5, 10 dan 20 Juz Al-Qur'an. Semua santri yang akan diwisuda telah menjalani ujian sebelumnya.

Acara ini akan dihelat di Istora Senayan, Jakarta pada Ahad, 14 Juni 2015. Selain bagi para santri dan wali santri, kegiatan ini juga terbuka untuk masyarakat umum dan bisa mendapatkan tiket gratis di kantor-kantor Daarul Qur’an atau di lokasi acara pada hari H.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Jakarta  #wisuda akbar daarul quran  #Daarul Quran  #Yusuf Mansur  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Runtuhnya Mitos Kependekaran Politik Jokowi

Oleh Oleh: Saiful Huda Ems (Advokat, Jurnalis dan Aktivis 1998)
pada hari Jumat, 22 Nov 2024
Ternyata lebih cepat dari yang banyak orang perkirakan, bahwa kependekaran semu politik Jokowi akan tamat  riwayatnya di akhir Tahun 2024 ini. Jokowi yang sebelumnya seperti Pendekar Politik ...
Opini

Selamat Datang di Negeri Para Bandit

Banyak kebijakan ekonomi dan sosial Jokowi selama menjabat Presiden sangat lalim, sangat jahat, sangat kejam, khususnya terhadap kelompok masyarakat berpendapat menengah bawah.  Kejahatan ...