Profil
Oleh Ahmad Hatim Benarfa pada hari Minggu, 14 Jun 2015 - 07:56:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Dessy Ratnasari Sedih Karena Ini...

36index.jpg
Anggota Komisi VIII DPR, Desy Ratnasari (Sumber foto : ISTIMEWA)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VIII DPR, Desy Ratnasari mengaku geram dengan kasus pembunuhan terhadap bocah kecil bernama Angeline. Dia sedih dan tak habis pikir kenapa ini bisa terjadi.

Sebagai seorang perempuan dan ibu, Dessy merasa tidak berdaya menghadapi pemberitaan terhadap kasus tersebut. "Seharusnya semua ibu berusaha melindungi dan memberikan yang terbaik bagi anaknya," katanya di Jakarta, Minggu (14/6).

Menurut Dessy, agar kasus ini tidak terjadi lagi maka keluarga harus lebih menyayangi para anggota keluarga. Selain itu perlu juga penyempurnaan terhadap UU Nomor 23 tentang Perlindungan Andak dan UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Pengasuhan Anak.

"Secara khusus aturan tentang parenting belum ada walau undang-undangnya sudah ada," katanya.

Desy menambahkan, seharusnya ada langkah efektif seperti penyuluhan sejak tingkat RT/RW. Penyuluhan itu bisa berupa kegiatan yang menciptakan kebersamaan antara orang tua dan anak. "Contohnya, program lingkungan ramah anak. Kegiatan itu bisa dilakukan kebersamaan dan berkelanjutan serta bisa dilakukan pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaannya," tuturnya.

tag: #Dessy Ratnasari  #Bupati Sukabumi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Profil Lainnya
Profil

Perjuangan Tan Malaka: Dari Soviet, Vietnam, hingga Indonesia

Oleh Ariady Achmad
pada hari Rabu, 05 Feb 2025
Tan Malaka adalah sosok revolusioner yang tidak hanya bergerak di medan perang fisik, tetapi juga di ranah pemikiran dan strategi politik. Setelah bertahun-tahun berkelana di luar negeri, termasuk di ...
Profil

Otto Iskandar di Nata: Perjuangan Si Jalak Harupat dalam Menegakkan Keadilan

Bandung, 1920-an—Langit mendung menggelayut di atas perkampungan petani di Pekalongan. Di sebuah balai desa yang sederhana, puluhan petani berkumpul dengan wajah penuh kecemasan. Mereka bukan ...