Berita
Oleh Aswan pada hari Jumat, 17 Des 2021 - 14:18:28 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahli Virologi Sebut Varian Delta Lebih Bahaya Ketimbang Omicron

tscom_news_photo_1639725508.jpeg
Ahli virologi atau pakar virus Prof dr Chairul Anwar Nidom (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Ahli virologi atau pakar virus Prof dr Chairul Anwar Nidom minta agar masyarakat tidak panik menanggapi munculnya kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Tanah Air. Ia mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan terus menjalankan protokol kesehatan.

Menurutnya, tingkat keparahan penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2 itu masih berkaitan dengan komorbid yang ada pada pasien, terutama terkait dengan gangguan pembuluh darah.

“Dan varian Delta masih lebih mengkhawatirkan dibandingkan dengan Omicron,” kata Anwar kepada wartawan, dikutip pada , Jum"at (17/12/2021).

Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair) ini menambahkan, keberadaan varian-varian tambahan, seperti Omicron, membuat pasokan material genetik untuk virus melakukan koalisi semakin beragam dan menyulitkan untuk memprediksinya. Dia menjelaskan, di dalam kemunculan varian virus baru, biasanya berasal dari sumber genetik dari virus yang ada di lingkungan.

Sehingga, dengan adanya varian baru seperti Omicron, maka sumber genetik semakin bertambah. “Dan semakin sulit diprediksi varian apa lagi yang akan muncul, baik yang bersifat lokal atau global,” tutur Founder dan Ketua Tim Profesor Nidom Foundation (PNF) itu.

Oleh karena itu, dia melanjutkan, sebaiknya hasil vaksinasi yang sudah dilakukan selama ini diuji proteksinya terhadap virus varian yang sudah ada. Jika antibodi yang ada di tubuh seseorang mampu memproteksi terhadap varian tersebut, maka risiko yang dihadapi akan lebih kecil.

Seperti diketahui, beberapa pakar menyebutkan bahwa Omicron memang dapat menyebar lebih cepat daripada Delta, tapi untuk gejala pasien yang terinfeksi cenderung lebih ringan. Selain itu Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga memasukkan Omicron ke dalam kelompok variant of concern (VOC), atau varian yang patut diwaspadai.

Saat ini, Nidom berujar, PNF tetap melakukan pemantauan terhadap dinamika virus Covid-19 di lapangan, dan sudah ada lima varian virus yang sudah di Whole Genome Sequencing (WGS) dan tercatat di GISAID—organisasi nirlaba internasional yang mempelajari genetika virus. “Saat ini sedang menyiapkan enam virus di WGS dan segera dicatatkan di GISAID.”

Sebagai informasi, terdeteksinya Omicron di Indonesia diumumkan secara langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin. Dia menjelaskan bahwa pihaknya menemukan kasus itu terjadi terhadap salah seorang petugas kebersihan di pusat karantina Wisma Atlet. “Temuan ini muncul setelah melakukan proses uji secara khusus pada hasil sampel,” ujar dia dalam konferensi pers hari ini, Kamis (16/12/ 2021).

tag: #covid-19  #varian-omicron  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement