JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- BMKG mencatat terjadi 11 gempa susulan usai Maluku Barat Daya diguncang gempa berkekuatan 7,3 magnitudo pada Kamis (30/12) sekitar pukul 01.24 WIB.
Sebelumnya, kekuatan gempa adalah 7,4 magnitudo. Namun BMKG melakukan pemutakhiran.
"Hingga pagi ini pukul 05.00 WIB pasca gempa M7,3 guncang Timor-Banda, hasil monitoring BMKG telah terjadi gempa susulan sebanyak 11 kali," kata Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya dikutip Kamis, (30/12).
Daryono menjelaskan, 11 gempa susulan itu memiliki kekuatan beragam dengan tertinggi 5,4 magnitudo. "Magnitudo (gempa susulan) terbesar 5,4 dan terkecil 3,9," jelas dia.
Meski begitu, Daryono mengatakan BMKG belum menerima laporan kerusakan bangunan akibat gempa itu hingga pukul 05.00 WIB.
"Guncangan terjauh gempa ini dirasakan hingga Sorong, Papua Barat. Belum ada laporan kerusakan dan tidak berpotensi tsunami," ucap dia.
Lebih lanjut, Daryono mengatakan gempa itu dipicu deformasi batuan dalam lempeng tersubduksi dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa ini masuk kategori menengah.
"Gempa tadi tidak berpotensi tsunami karena hiposentrumnya yang berada di kedalaman menengah (183 Km) sehingga deformasi batuan yang terjadi tidak sampai mengganggu kolom air laut," kata dia.