JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap pemerintah menyiapkan skema pemindahan lahan jika terjadi penggusuran. Ia juga mengingatkan masyarakat yang terkena gusuran agar lebih bijak menggunakan uang ganti rugi.
LaNyalla mengaku prihatin dengan kondisi warga Desa Sumurgeneng, Tuban, yang kesulitan mencari penghasilan. Padahal, warga sempat kaya mendadak setelah lahannya digusur Pertamina. Namun, uang ganti rugi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Saya cukup prihatin mendengar informasi penyesalan warga Desa Sumurgeneng, Tuban yang menjual lahan sawahnya ke Pertamina. Pemerintah perlu merespon kondisi ini. Pasalnya warga kehilangan pekerjaan dan kesulitan menciptakan pekerjaan pasca lahannya digusur Pertamina," tutur LaNyalla, di sela kunjungan dapil di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/1/2022).
Menurut LaNyalla, warga yang umumnya berprofesi sebagai petani, tidak mudah beralih pekerjaan setelah lahannya digusur.
"Permasalahan ini merupakan fenomena masyarakat yang
seringkali terjadi jika terjadi penggusuran. Mereka akan kaya sebentar. Namun, karena tidak bisa mengelola uangnya, tidak berapa lama kemudian mereka menjadi miskin, kehilangan semuanya dan menganggur. Warga sering lupa jika mereka pun masih butuh pemasukan," katanya.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, potensi pembangunan di daerah sebenarnya sangat tinggi. Baik itu disebabkan proyek strategis nasional maupun pembangunan jalan tol atau gedung.
"Ironisnya, ganti rugi uang yang besar justru tidak mampu mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya malah menyebabkan angka pengangguran dan
kemiskinan meningkat," tukasnya.
Untuk itu, LaNyalla berharap pemerintah memiliki skema yang dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang terkena gusuran.
"Misalnya melalui pemindahan lahan agar warga tetap bisa bertani ketika tanahnya
digusur. Jadi terdapat winwin solution. Pemerintah jangan sampai abai dengan nasib dan masa depan warganya," katanya.