Berita
Oleh Bachtiar pada hari Jumat, 18 Mar 2022 - 20:17:33 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal Wacana Penundaan Pemilu, Legislator Demokrat: Jangan Aneh-aneh

tscom_news_photo_1647609453.jpg
Sartono Hutomo Politikus Partai Demokrat (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta para menteri di kabinetnya diminta tidak mengkhianati reformasi. Pasalnya, dari buah reformasi tersebut, Presiden Jokowi, Menteri Kabinet hingga Gubernur dan Wali Kota serta Bupati di Indonesia bisa terpilih untuk mengemban amanah jabatan.

Demikian disampaikan Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo merespons polemik usulan penundaan pemilu tahun 2024. Teranyar, Menko Marves Luhut Pandjaitan mengklaim big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024.

“Jangan khianati reformasi, mereka tidak sadar semuanya itu buah dari hasil reformasi. Kalau mereka paham tidak bakal jadi tuh isu-isu atau wacana penundaan pemilu dan Perpanjangan Jabatan Presiden, jangan paksakan itu, kualat nanti," jelas Sartono,Jumat,(18/3/2022).

Oleh sebab itu, Sartono berharap, agar Jokowi beserta para Menteri di kabinet dapat fokus bekerja menjalankan tugas-tugasnya dan tanggung jawabnya kepada rakyat Indonesia.

"Jangan bicara aneh-aneh, harus fokus melaksanakan tugas pemerintah, menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai aturan," tegas Sartono.

Sartono pun berharap, agar usulan wacana penundaan pemilu terlebih lagi soal perpanjangan masa jabatan Presiden dapat dihentikan. Sartono meminta, agar pemerintah dapat fokus menyelesaikan masalah minyak goreng dan pangan untuk saat ini.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Pandjaitan mengklaim big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024. Namun, hal itu berbanding terbalik dengan hasil hitung empat lembaga survei.

Luhut juga mengklaim pemilih Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan PDIP mendukung wacana tersebut. Meskipun begitu, ketiga partai politik tersebut sudah menyatakan menolak usulan penundaan Pemilu 2024. Luhut mengklaim rakyat tidak mau uang Rp110 triliun dipakai untuk menyelenggarakan pemilu serentak.

"Nah, itu yang rakyat ngomong. Nah, ini kan ceruk ini atau orang-orang ini ada di Partai Demokrat, ada di Partai Gerindra, ada yang di PDIP, ada yang di PKB, ada yang di Golkar," klaim dia, di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jumat (11/3).

tag: #pemilu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Waka Komisi XIII DPR Pertanyakan Dasar Pemulangan Mary Jane, Ingatkan Agar Tak Langgar Hukum

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 21 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang digunakan Pemerintah dalam pengembalian terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane ...
Berita

Survei TBRC: Toni Uloli-Marten Taha Unggul Elektabilitas 45,8%

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pilgub Gorontalo 2024 menjelang hari pencoblosan pada 27 November. Hasilnya, pasangan Toni Uloli-Marten ...