Oleh TEDDY GUSNAIDI Wakil Ketua Umum / Juru Bicara Partai Garuda pada hari Senin, 20 Feb 2023 - 10:45:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Membiayai Terorisme Gunakan Sumbangan atas Nama Musibah

tscom_news_photo_1676864735.jpg
Ilustrasi penangkapan terorisme (Sumber foto : Antara)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong agar temuan dari PPATK terkait dugaan penggelapan dana yayasan korban gempa Cianjur untuk kegiatan terorisme. Penggalangan dana ilegal seperti bencana cianjur itu mencapai triliunan, selain untuk memperkaya diri sendiri dana itu juga untuk membiayai terorisme.

Ini sebenarnya sudah menjadi perhatian banyak pihak, ketika ada musibah berbondong-bondong orang-orang memanfaatkan baik dijalan raya atau mendatangi rumah atau kantor meminta sumbangan mengatasnamakan musibah. Tidak jelas pendataannya..

Kedepan, untuk menampung sumbangan hanya lembaga atau rekening resmi yang sudah ditunjuk pemerintah. Jika ada diluar itu, dapat dipastikan ilegal, langsung ditangkap dan diproses secara hukum. Jangan sampai larangan hanya sekedar larangan.

Cara-cara meminta sumbangan seperti itu, memanfaatkan kepedulian masyarakat, adalah cara mudah bagi para teroris untuk mengeruk dana, maka jangan beri ruang, segera eksekusi ketika ada pihak yang meminta bantuan atas nama musibah. Sudah dapat dipastikan itu bukan untuk yang terkena musibah.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Dua Era, Dua Gaya: Membaca Indonesia di Bawah Soekarno dan Soeharto

Oleh M Hatta Taliwang
pada hari Rabu, 12 Nov 2025
Hidup di masa transisi antara dua era besar bangsa—Orde Lama dan Orde Baru—memberi saya pengalaman unik dalam memahami dinamika sejarah Indonesia. Saya hidup di ujung masa pemerintahan ...
Opini

Nasional Demokrat dan Sosialisme Demokrat: Dua Jalan dalam Satu Bingkai Kebangsaan

Jakarta, TEROPONGSENAYAN.COM - Di tengah gelombang perubahan global dan krisis keadilan sosial yang kian terasa di berbagai penjuru dunia, dua istilah kembali relevan untuk kita renungkan: Nasional ...