JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Sektretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin mengatakan kemitraan dan kolaborasi dengan masyarakat internasional merupakan sesuatu yang penting dan strategis.
Hal itu disampaikan Mukhtarudin menanggapi positif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mengajak pemerintah India untuk bekerja dalam mendorong hilirisasi mineral dan batu bara di tanah Air.
Artinya, politisi Dapil Kalteng ini bilang langkah tersebut sangat meyakinkan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto tetap mendukung batubara sebagai salah satu komoditas utama dalam meningkatkan program hilirisasi.
"Dengan peluang kerja sama ini, maka Fraksi Golkar DPR RI optimistis Indonesia mampu mempercepat dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam rantai pasok global," tutur Mukhtarudin, Minggu 26 Januari 2025.
Anggota Komisi XII DPR RI ini lantas mengingatkan sebagai salah satu produsen batubara terbesar di dunia, Indonesia telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan negara.
Untuk itu, Mukhtarudin mendorong pemerintah mempererat kerja sama bilateral dengan India di berbagai sektor, termasuk sektor energi sangat penting dilakukan.
"Karena ini bisa menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan industri manufaktur berbasis sumber daya alam kita, sekaligus mencapai swasembada energi nasional," pungkas Mukhtarudin.
*Kunjungan ke India*
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia turut mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraannya ke New Delhi, India.
Dalam kunjungan tersebut, Bahlil menyoroti peran penting Indonesia sebagai salah satu produsen utama mineral strategis dunia.
"India memiliki peluang untuk mendukung hilirisasi sektor batu bara serta berinvestasi pada mineral kritis seperti nikel yang penting untuk pengembangan baterai kendaraan listrik," beber Bahlil.
Ketum Golkar ini mengatakan kerja sama dengan India terkait hilirisasi ini merupakan peluang emas untuk mempercepat pengembangan industri berbasis mineral dan energi di Indonesia.
"Hilirisasi ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga membuka ruang bagi penguatan industri dalam negeri melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” pungkas Menteri ESDM.