Jakarta, 14 Maret 2025-Kasus dugaan korupsi di tubuh Pertamina yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun bukan sekadar skandal biasa. Ini adalah bentuk kejahatan terstruktur yang diduga telah berlangsung sejak 2019 hingga 2023, melibatkan praktik pengoplosan BBM dari RON 90 menjadi RON 92 serta manipulasi pengadaan minyak mentah.
Yang membuat publik geram adalah, sistem pengadaan dan distribusi BBM di Pertamina selama ini terbilang terbuka dan transparan. Setiap tahapan, mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga distribusi, tercatat rapi dalam sistem audit internal dan eksternal. Jika penyimpangan ini tetap terjadi dalam kurun waktu bertahun-tahun, maka bisa dipastikan bahwa ini dilakukan secara bersama-sama, dengan niat mengambil keuntungan untuk diri sendiri dan kelompoknya.
Siapa yang Bermain?
Dugaan penyimpangan ini tidak mungkin hanya dilakukan oleh segelintir orang. Jika memang ada perintah terbuka atau tertutup dalam proses pengadaan, maka pemberi order, penerima order, dan pihak-pihak yang mengawasi harus diperiksa secara menyeluruh. Apakah ini dilakukan atas arahan elite politik? Apakah ada keterlibatan pihak-pihak yang seharusnya menjaga kepentingan negara tetapi justru ikut mengambil keuntungan?
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, kini berbicara lantang soal bobroknya pengelolaan energi di Indonesia. Ahok dikenal sebagai sosok yang tak takut mengungkap kebenaran. Jika dia benar-benar mengetahui siapa yang bermain dalam kasus ini, maka bongkar saja! Jangan setengah-setengah!
Berani Jangan Takut-Takut, Takut Jangan Berani-Beran!
Publik menunggu keberanian Ahok dan aparat penegak hukum untuk membuka seluruh dalang di balik kasus ini. Jangan sampai kasus ini berakhir dengan hanya beberapa orang dijadikan kambing hitam, sementara para otak utamanya tetap bebas berkeliaran.
Jika memang ada mafia energi yang bermain di belakang layar, maka ini saatnya membersihkan mereka. Negara ini tidak boleh terus menerus dirampok oleh segelintir elite yang memanfaatkan jabatan dan kekuasaannya.
Ahok, jika memang tahu dan punya bukti, bongkar saja! Jangan takut-takut! Jika takut, jangan berani-berani bicara!
Masyarakat butuh keberanian nyata, bukan hanya retorika. Jika ada niat membersihkan Pertamina dan sektor energi dari mafia, maka ini adalah momentum yang tepat. Berani atau tidak?
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #