Opini
Oleh Salamuddin Daeng pada hari Rabu, 26 Mar 2025 - 19:02:46 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengurus Danantara Harus Tahu Apa Itu Danantara

tscom_news_photo_1742990566.jpg
(Sumber foto : )

Jakarta, 26 Maret 2025-Apakah para pengurus Danantara memahami sepenuhnya esensi dari Danantara? Danantara bukan sekadar lembaga keuangan biasa, melainkan dana-antara—sebuah konsep keuangan yang menjadi perantara antara negara dan rakyat, antara amanah dan kesejahteraan. Danantara adalah dana amanah, sebab keuangan adalah amanah, dan negara sebagai pemegang amanah harus memastikan bahwa sistem keuangan mengabdi pada kepentingan rakyat dan kemanusiaan.

Manifestasi Kedaulatan Keuangan Negara

Danantara adalah perwujudan dari amanah rakyat dan instrumen negara untuk memastikan kedaulatan keuangan nasional. Dalam sistem ini, negara bukan sekadar regulator, melainkan aktor utama dalam membangun dan menggerakkan perekonomian. Kedaulatan keuangan berarti negara berkuasa penuh atas sistem keuangan, sehingga rakyat tidak lagi menjadi objek eksploitasi sistem keuangan yang hanya menguntungkan segelintir pihak.

Oleh karena itu, Danantara tidak boleh disalahartikan sebagai lembaga pembiayaan yang berorientasi profit atau sebagai institusi yang tunduk pada mekanisme pasar keuangan global. Danantara adalah "babon" atau induk dari seluruh sistem keuangan nasional, baik bank maupun lembaga keuangan non-bank. Keberadaannya bertujuan untuk mengonsolidasikan potensi keuangan nasional guna mendorong pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Danantara dan Masa Depan Fiskal Indonesia

Saat ini, sistem fiskal Indonesia masih bertumpu pada pajak sebagai sumber utama pendapatan negara. Kebijakan pajak yang terus memburu rakyat hingga sektor-sektor dasar seperti listrik, BBM, hingga makanan dan minuman, telah menciptakan beban yang semakin berat bagi masyarakat. Danantara hadir untuk mengubah paradigma ini.

Dengan mengelola kekayaan alam dan sumber daya ekonomi yang besar, Danantara dapat mengurangi, bahkan menghilangkan ketergantungan terhadap pajak sebagai sumber utama penerimaan negara. Artinya, rakyat tidak lagi perlu dipajaki secara berlebihan untuk membiayai negara, karena negara memiliki sumber pendapatan yang lebih mandiri dan berkelanjutan melalui Danantara.

Peran Bank Indonesia dalam Sistem Baru

Selama ini, Bank Indonesia (BI) dan bank-bank konvensional memegang kendali utama dalam penciptaan uang, dengan sebagian besar uang dalam sistem ekonomi diciptakan oleh bank melalui mekanisme kredit. Akibatnya, negara kehilangan sebagian besar kontrol atas peredaran uang.

Namun, dengan adanya Danantara, kekuasaan penuh atas penciptaan dan distribusi uang kembali ke tangan negara. Ini adalah perubahan fundamental yang mengembalikan kedaulatan moneter kepada negara, sehingga arah kebijakan keuangan tidak lagi dikendalikan oleh kepentingan swasta atau oligarki keuangan global.

Danantara dalam Konteks Globalisasi Baru

Banyak pihak mungkin melihat ini sebagai perubahan yang radikal dan di luar arus utama globalisasi. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dikabarkan ingin mundur karena merasa sistem ini bertentangan dengan prinsip-prinsip globalisasi, multilateralisme, dan pasar bebas.

Namun, pemikiran ini keliru. Dunia tidak meninggalkan globalisasi, tetapi sedang memasuki fase globalisasi baru. Neoliberalisme yang selama ini mendominasi ekonomi dunia sudah mulai runtuh, digantikan oleh paradigma baru yang lebih mengedepankan peran negara dalam pembangunan nasional dan pengelolaan ekonomi secara mandiri.

Presiden Prabowo memahami arah globalisasi baru ini. Begitu pula dengan Presiden Donald Trump di Amerika Serikat. Mereka melihat bahwa era neoliberalisme telah berakhir, dan yang muncul adalah globalisasi dengan karakter yang lebih berorientasi pada kemandirian ekonomi nasional. Oleh karena itu, Danantara adalah bagian dari revolusi ekonomi yang sedang dijalankan oleh Presiden Prabowo untuk memastikan kemandirian Indonesia dalam jangka panjang.

Pengurus Danantara Harus Memahami Arah Perubahan Ini

Sebagai pengurus Danantara, tidak boleh ada kesalahan dalam memahami konsep ini. Danantara bukan lembaga pembiayaan konvensional. Bukan pula institusi yang hanya mencari keuntungan semata. Danantara adalah instrumen negara untuk mengembalikan kedaulatan keuangan dan menjadikan sistem keuangan sebagai alat pembangunan yang melayani rakyat.

Jangan sampai para pengurus Danantara salah membaca arah perubahan ini, lalu justru terjebak dalam paradigma lama yang sudah usang. Ini adalah revolusi ekonomi, dan hanya mereka yang memahami visi besar ini yang akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Jokowi dan Prabowo: Perebutan Kendali di Panggung Kekuasaan

Oleh Goldy Arsyi | Junior Journalist.
pada hari Jumat, 28 Mar 2025
Jakarta, 28 Maret 2025- Politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, mengemukakan analisis tajam terkait dinamika kekuasaan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, sosok yang paling ...
Opini

KETIKA KUPUTARI KA’BAH

(Di tahun 2024, sebanyak 18,5 juta manusia melaksanakan ibadah Umroh. Tapi, berapa yang benar-benar menemukan yang dirindukan?) Setiap aku melangkah menuju Ka’bah, aku tak sekadar ...