Belum tentu rakyat menyukai bunyi sirine yang meraung-raung dari mobil wakilnya, dan belum tentu pula rakyat menghargai flexing atau pamer kemewahan. Sebaliknya, justru seringkali hal itu menimbulkan jarak dengan rakyat, rasa terganggu, bahkan kekesalan. Juga kerap membuat macet jalanan. Kehormatan seorang wakil rakyat tidak pernah lahir dari sirine yang meraung-raung di jalanan, apalagi dari pamer harta benda.
Yang harusnya anggota dewan pilih untuk ditunjukkan kepada publik hanyalah satu: berusaha disiplin, bekerja dengan baik, dan menjaga martabat jabatan dengan cara yang semestinya.
Sebab, rakyat tidak membutuhkan flexing atau tontonan kemewahan. Mereka hanya ingin bukti nyata: wakil rakyat yang hadir di tengah persoalan, mendengar dengan tulus, dan memperjuangkan kepentingan mereka di ruang kebijakan.
Kita semua perlu mengingat, bahwa simbol materi hanyalah fatamorgana yang cepat sirna. Yang abadi adalah jejak pengabdian dan hasil kerja yang memberi manfaat. Itulah sesungguhnya ukuran kehormatan seorang wakil rakyat.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #