JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menanggapi keputusan PP Muhammadiyah yang sudah menetapkan Idul Fitri tahun ini jatuh pada 17 Juli 2015. Menurut Lukman, keputusan Muhammadiyah tersebut harus dihormati.
"Ya, tentu Muhammadiyah menggunakan metode hisab, dan berdasarkan perhitungan hisab memang menurut pandangan Muhammadiyah 1 Syawal itu jatuh pada 17 Juli2015," kata Lukman, Sabtu (4/7/2015).
Lukman mengaku, pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat yang akan diselenggarakan pada 29 Ramadhan mendatang. Alasanya karena Kementerian Agama bersama Nahdlatul Ulama (NU) menentukan Idul Fitri dengan metode rukyat.
Keputusan sidang isbat kata dia, bisa sama atau pun berbeda dengan Muhammadiyah.
"1 Syawal saat ini seperti lazimnya, Kementerian Agama akan mengadakan sidang isbat dengan mengundang tokoh-tokoh para ulama, pimpinan ormas Islam, dan pakar astronomi," jelasnya.
Rukyat merupakan metode melihat langsung penampakan bulan sabit atau hilal. Bila hilal tak terlihat, maka Kemenag akan menggenapkan puasa menjadi 30 hari.
Lukman mengungkapkan, bulan akan dilihat dari beberapa titik yang sama seperti tahun sebelumnya. Tak ada penambahan lokasi untuk melihat bulan tersebut. (iy)