JOMBANG (TEROPONGSENAYAN) - Ormas Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) hari ini, Sabtu (1/8/2015), mulai menggelar muktamar ke-33 bertema 'Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban dan Dunia' di Jombang, Jawa Timur.
Kegiatan yang rencananya akan berlangsung pada 1-5 Agustus 2015 ini dihadiri pengurus NU dari berbagai daerah dan perwakilan ormas dar manca negara.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap proses muktamar berjalan secara demokratis dan menjunjung nilai moral.
“Saya amat berharap proses musyawarah selama muktamar berlangsung, benar-benar menerapkan prinsip demokrasi dan menjunjung tinggi akhlakul karimah,” kata Lukman dalam keterangannya kepada TeropongSenayan di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015).
Selain bermusyawarah untuk memilih Rais Aam dan Ketua Umum PBNU, peserta muktamar juga akan mendiskusikan berbagai persoalan keagamaan, keumatan, kemasyarakatan, dan kebangsaan.
Karena itu, Lukman meminta masyarakat dan media tak hanya fokus terhadap isu suksesi atau pemilihan kepengurusan yang baru. Lebih dari itu, media diharapkan mampu memotret pembahasan isu secara tepat sehingga bisa menjadi wacana yang mencerahkan publik.
“Media hendaknya mampu mengangkat dan mendalami isu-isu penting tersebut sebagai proses pencerahan publik, selain isu di seputar pemilihan Rais Am dan Ketua umum PBNU yang seringkali lebih menyita perhatian umum,” terangnya.
Terkait mekanisme pemilihan, politikus PPP itu mengaku tidak dalam posisi mengusulkan suatu konsep, apakah dengan voting, melalui ahlul halli wal aqdi (AHWA), atau alternatif lainnya.
“Hal itu sepenuhnya menjadi domain dan kehendak mayoritas muktamirin yang berdaulat dalam muktamar,” tegasnya.
Apa pun hasil muktamar ini, Lukman berharap NU ke depan semakin mampu mengembangkan paham Islam yang menebarkan rahmat bagi semua, serta menjadi mitra strategis dan konstruktif bagi Pemerintah dalam merawat keindonesiaan.
“Selamat kepada para Nahdliyin dalam bermuktamar. Semoga menghasilkan sumbangsih yang mendasar dan signifikan bagi kemajuan negara dan bangsa,” tandasnya.(yn)