JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Islam dari Utrech University, Belanda, Martin van Bruinessen, menilai kekuatan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berperan dalam kisruh Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang.
Sedangkan sejumlah tokoh pada Muktamar NU sempat memberi sinyal bahwa muktamar kali ini sarat muatan politis. Khususnya, pengaruh PKB sebagai partai yang banyak mewadahi kiprah Nahdliyin.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding membantah bahwa permasalahan di Muktamar NU bukan karena adanya campur tanggan partai besutan Abdurrahman Wahid (Gusdur) ini.
"Nggak ada yang kisruh, yang ada dinamika organisasi, dan endingnya sejuk," kata Karding saat dihubungi, Minggu (8/8/2015).
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menegaskan perbedaan pandangan di kalangan warga NU atas suatu masalah merupakan hal yang lumrah. Sehingga, kata Karding, tak ada yang perlu dibesar-besarkan.
"Ya itu spekulatif, yang penting endingnya sudah baik. Biarkan yang terpilih melakukan konsolidasi. Jangan diganggu dengan pernyataan-peryataan yang mengganggu konsentrasi beliau-beliau untuk konsolidasi," tandasnya. (mnx)