JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan, NU di bawah kepemimpinnnya akan menjaga jarak dengan partai politik.
"Pasti kami akan mengawal NU agar dengan seluruh partai politik menjaga jarak," kata Said di gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (22/8/2015).
Said pun tak mempermasalahkan banyak pengurus NU yang diisi orang-orang dari partai politik, terutama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurutnya, anggota DPR tidak masalah menjadi pengurus dan formasi politisi tidak hanya dari PKB saja.
"Tidak ada larangan anggota DPR menjadi pengurus PBNU. Selain itu tidak semua dari PKB, ada yang lain juga, pak Slamet Efendi juga bukan PKB. jadi ada beberapa orang dari partai lain," klaim dia.
Meski demikian, Said menegaskan kepemimpinan NU di bawah komandonya lima tahun mendatang tidak akan berafiliasi dengan salah satu partai.
"Sikap khittah NU itu tidak akan terlibat dengan politik praktis, kita hanya akan mengawal politik kebangsaan dan kerakyatan, bukan politik praktis demi mencari jabatan politik," janji Said.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal Zaini, yang merupakan ketua Fraksi PKB di DPR mengklaim telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
"Hari ini saya sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai pengurus DPP PKB, praktis saya total menjadi Sekjen PBNU. Soal ketua fraksi saya perlahan akan menyatakan nonaktif, untuk sementara saya berusaha menyampaikan aspirasi Nahdliyin," ucapnya.
Berdasarkan susungan pengurus NU periode 2015-2020, ada sejumlah politisi yang menghiasai wajah NU ke depan, di antaranya Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini, Wasekjen Sulthonul Huda, Saifullah Yusuf, Nusron Wahid.(yn)