RAMALLAH (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengundurkan diri pada Sabtu waktu setempat atau Minggu WIB, sebagai Kepala Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), dalam upaya mempercepat langkah pemilihan umum terbaru untuk kelompok teratas tersebut.
Hal itu diungkapkan seorang pejabat setempat, Wassel Abu Yussef. Ia mengatakan lebih dari setengah dari 18 anggota komite juga telah mengundurkan diri.
"Pengunduran diri Presiden Mahmoud Abbas sebagai komite eksekutif dan lebih dari setengah anggotanya telah menciptakan kekosongan hukum. Oleh karena itu, Dewan Nasional Palestina telah meminta untuk mengadakan pertemuan dalam satu bulan dalam rangka memilih komite eksekutif yang baru," kata Yussef kepada AFP.
Komite eksekutif adalah badan pembuat keputusan tertinggi di PLO dan bertindak atas nama warga Palestina di wilayah pendudukan dan diaspora, yaitu dalam proses perdamaian dengan Israel. Pada 1993, Abbas yang saat itu menjadi sekretaris umum komite eksekutif menandatangani Perjanjian Oslo atas nama bangsa Palestina.
Yussef mengatakan bahwa sebelum pengunduran diri Abbas diumumkan, komite eksekutif telah memilih Kepala Perunding Palestina Saeb Erakat sebagai sekretaris jenderal. Langkah tersebut datang setelah Abbas memberhentikan anggota kunci lainnya di PLO, yaitu Yasser Abed Rabbo sebagai sekretaris jenderal. Tidak segera jelas mengapa Abed Rabbo yang merupakan seorang tokoh veteran PLO telah diberhentikan. (iy)