JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Yorrys Raweyai mengaku telah melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sebagai politisi senior di Partai Golkar. Pertemuan tersebut membicarakan untuk dilakukan Munas Luar Biasa (Munaslub) ditubuh Partai Golkar.
"Kemarin, Jumat (11/9/2015) pagi, ketemu Pak JK. Saya bicara ke JK
kenapa tidak dorong lagi ke Munaslub dan disitu Pak JK setuju agar dilakukan pada bulan Oktober," kata Yorrys usai acara bedah buku ‘Pecahhya Partai Golkar’ di Gedung Pola Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/9/2015).
Dari hasil pembicaraan tersebut, Yorsy mengakui tinggal dilakukan pembicaraan secara teknis antar dua kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
"Tinggal bicara teknis dan legalitas seperti apa," ucapnya.
Dalam pelaksaan Munaslub ini nantinya akan dibentuk tim dari dua kubu. Namun dengan syarat tim ini nantinya tidak boleh mendukung salah satu calon artinya harus benar-benar independen.
"Tim sudah sepakat tidak terlibat dalam timsukses calon yang akan maju nantinya," bebernya.
Dirinya mengatakan dalam Munaslub nanti Ketua Umum hasil Munas Bali Aburizal Bakrie dan hasil Munas Ancol Agung Laksono tidak boleh mencalonkan lagi.
"Gak boleh nyalon lagi. Kita melahirkan Golkar dengan pimpinan baru untuk Golkar baru. Sda Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Azis Syamsudin, dan Airlangga Hartanto kita dorong orang-orang ini," katanya.
Namun saat ditaya apakah dirinya akan mencalonkan sebagai ketuam Umum Partai Golkar pada Munaslub nantinya. Yorrys mengatakan tidak ada niatan untuk maju untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
“Gak lah, saya sudah tua, kasih untuk yang muda-muda saja," tandasnya.
Seperti diketahui, keputusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) yang menyatakan agar Partai Golkar melakukan Munas gabungan paling lambat pada Oktober 2016. Keputusan ini didasari atas adanya dua kepengurusan di Partai penguasa pada orde baru tersebut. (mnx)