JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kisruh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tampaknya akan segera memasuki babak baru. Sebagai ketua DPW PPP DKI kubu Djan Faridz, Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung baru saja memenuhi panggilan Bareskrim Polri.
Ia dipanggil untuk dimintai keterangan terkait dualisme kepengurusan yang menimpa partainya.
"Ini soal pecahnya dua pihak (PPP). Kenapa bisa bikin partai tandingan dan segala macam," kata Haji Lulung di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin, (21/9/2015).
Diakui Haji Lulung, pemanggilan dirinya hari ini memang mendadak mengingat jadwal pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak bakal digelar pada Desember 2015.
Meski begitu, Haji Lulung berharap kisruh di partainya dapat segera selesai tanpa mengalami perpecahan antar kader, sebab kata dia, tidak lama lagi pemilihan kepala daerah akan segera dilaksanakan.
"Semoga bisa segera islah dan diselesaikan dengan baik, kan kita mau menghadapi pilkada," katanya.
Untuk sesi pertama ini, Haji Lulung mengaku baru diberikan tiga pertanyaan oleh penyidik. Haji Lulung juga tak berkomentar soal kenapa partai berlambang Ka'bah itu lebih memilih Bareskrim untuk menyelesaikan dualisme partainya. Hal itu berbeda dengan partai Golkar yang bersengketa di Kementerian Hukum dan HAM.
"Sholat dulu, nanti saya balik lagi," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu kepada wartawan.
Untuk diketahui, saat ini perang dualisme kepengurusan PPP terus berlanjut. Partai berlambang ka'bah itu juga tengah menunggu putusan pengadilan tata usaha negara. PPP kubu Romahurmuziy dan Kementerian Hukum dan HAM mengajukan banding atas putusan PTUN Jakarta yang membatalkan surat keputusan Kementerian Hukum dan HAM tentang pengesahan kubu Romahurmuziy. (mnx)