JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Besaran anggaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk tahun 2016 mencapai Rp 5 Triliun. Tentu, dengan anggaran yang fantastis tersebut diharapkan dapat memperbaiki wajah wisata Indonesia untuk menarik perhatian para turis mancanegara.
Anggota Komisi X DPR Nico Siahaan mengapresiasi janji Kemenpar untuk menggenjot promosi wisata Indonesia dengan besaran anggaran yang didapatkannya. Namun, Nico mengharap Kemenpar tak hanya terpaku pada pengembangan potensi wisata yang sudah ada.
"Misalnya Indonesia menggelar Formula 1 atau Moto Grand Prix. Itu sangat signifikan menyedot wisatawan," kata Nico saat rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi X dengan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara di ruang rapat Komisi X di DPR, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Senada, anggota Komisi X dari Fraksi PAN sekaligus mantan petenis nasional Yayuk Basuki mengatakan, Singapura telah lebih dulu menggelar event kompetisi balap kaliber dunia tersebut.
Kalaupun tidak F1 dan MotoGP, Yayuk mengungkapkan, setidaknya Kemenpar melakukan kegiatan yang sebanding dengannya.
"Ada nggak kegiatan yang sekiranya booming. Yang bener-bener booming. Kenapa Singapura begitu luar biasa. Saya soroti Singapura karena ada F1 dan besok di sana sudah ada rencana gelar championship lainnya," papar Yayuk.
Seharusnya, kata dia, ada upaya dari Kemenpar melakukan evaluasi kerja dan belajar pada Singapura terkait besaran anggaran dan hasil dari event F1 dan MotoGP. Selain Singapura, Malaysia juga lebih dulu menggelar balap moto GP, yaitu diSepang dalam beberapa musim.
"Tentu pengeluaran memang besar, pasti. Tapi efeknya bagi hasil pemasukan juga sangat besar," tutupnya.(yn/b5)