Berita
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Sabtu, 26 Sep 2015 - 14:52:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Wantimpres Minta Pemerintah Hemat dalam Penggunaan Devisa Negara

45devisa.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) meminta pemerintah untuk berhemat dalam menggunakan devisa negara.

Hal itu terkait dengan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi September I untuk menangani masalah perlambatan ekonomi. Sayangnya, kondisi perekonomian nasional tak kunjung membaik Hal itu antara lain tercermin dari masih melemahnya posisi nilai tukar rupiah hingga menyentuh Rp 14.700 terhadap dolar AS .

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa berharap, agar ke depannya Presiden Jokowi melimpahkan sejumlah proyek infrastruktur langsung kepada BUMN-BUMN terkait.

Dampaknya, lanjut politikus PPP tersebut, cadangan devisa nasional akan lebih bisa diperhemat lantaran proyek-proyek demikian didanai bukan melalui mekanisme APBN, melainkan pembiayaan melalui BUMN.

“Jadi (kalau usulan ini terwujudkan), tidak ada beban di APBN. Langsung ke BUMN. Mengurangi defisit, pengusaha senang (karena) mendapatkan insentif, lapangan pekerjaan tersedia. Kemudian, proyek-proyek infrastruktur tetap berjalan,” ujar Suharso di Jakarta, Sabtu (26/9/2015).

Misalnya, sebut dia, pembiayaan proyek pembangunan infrastruktur dapat dilepas kepada BUMN-BUMN karya yang bergerak di bidang konstruksi. Bila sampai demikian, efektivitas penggunaan dolar AS akan lebih besar dalam menghemat belanja negara.

Selain itu, usulan tersebut dapat menjadi solusi atas macetnya penggunaan anggaran di lingkungan kementerian/lembaga. Seperti diketahui, penyerapan anggaran menjelang tutup tahun ini berjalan cukup lamban. Bahkan, dalam hal penyerapan daerah, terjadi ketakutan kolosal pejabat-pejabat daerah terkait kemungkinan kriminalisasi dalam mencairkan anggaran.

Saran lain, dia menambahkan, Presiden Jokowi dapat mengutamakan kebijakan yang merelaksasi fiskal, seperti tax amnesty policy. Kemudian, Presiden juga tidak dianggap tabu untuk mengambil dari pinjaman luar negeri.(yn)

tag: #wantimpres  #devisa negara  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

BPK RI Didesak Lakukan Audit Investigatif Terkait Dana CSR BI

Oleh Fath
pada hari Senin, 23 Des 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pemerhati Kebijakan dan Anggaran Publik, Uchok Sky Khadafi mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan audit investigatif terkait penggunaan dana corporate social ...
Berita

Yanuar Arif: Alhamdulillah Sejarah Terukir Stasiun Kebasen Operasional Kembali Untuk Angkutan Penumpang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Stasiun Kebasen Banyumas secara resmi dioperasionalkan kembali untuk pelayanan angkutan naik turun penumpang setelah lebih 4 dasawarsa berhenti operasional untuk itu. ...