JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Inilah otokritik Adian Napitupulu, terhadap lembaga wakil rakyat itu sendiri. DPR menjadi olok-olok dan tertawaan rakyat lantara MKD hanya memberikan teguran kepada Setya Novanto dan Fadli Zon.
"Jangan salahkan siapa-siapa jika DPR akan menjadi institusi tanpa kehormatan, tanpa harga diri yang akan menjadi olok-olok dan tertawaan," Adian Napitupulu, anggota Fraksi PDIP DPR RI, Selasa (20/10/2015) di Jakarta.
Menurutnya, keputusan tersebut tidak mencerminkan rasa keadilan bagi masyarakat. Sebab kehadiran Setnov dan Fadli pada kampanye Donald Trump di AS beberapa waktu lalu telah merendahkan martabat bangsa dan negara.
"Adil? Tidak! karena ini bukan sekedar tanggungjawab suami pada Isteri tapi tanggung jawab pimpinan DPR pada Rakyat dan Negara!," papar Adian anggota DPR yang satu Dapil dengan Fadli Zon yakni Kabupaten Bogor.
Menurut Adian, kehadiran pimpinan DPR ke kampanye Donald Trump sama artinya dengan membawa 560 anggota DPR RI "hadir" dalam kampanye bakal Capres AS. Artinya kehadiran dua pimpinan DPR itu juga mewakili 260 juta rakyat Indonesia.
Adian menilai baik Setnov maupun Fadli bisa dipandang sebagai pimpinan DPR yang memiliki loyalitas ganda, yaitu loyalitas pada NKRI dan loyalitas pada AS. Sebab mereka hadir (terlibat) pada proses politik dalam negeri AS.
"Loyalitas ganda bukan saja pelanggaran kode etik tapi pelanggaran sumpah jabatan," tandas Adian.
Sejak awal kasus ditangani MKD, Adian sudah mencium pimpinan DPR itu akan mendapat sanksi yang paling ringan. Lantaran adanya intervensi yang sangat kuat. Baik lobi politik maupun kepentingan lainnya.
Adian menyebut beberapa kejanggalan itu adalah gonta-ganti ketua tim MKD, pelarangan Sekjen DPR menghadiri panggilan MKD, ketidakhadiran pimpinan DPR sebanyak 3 kali, pemanggilan pimpinan DPR secara sembunyi-sembunyi dsbnya.
"Jadi keputusan MKD yang memberi sanksi teguran pada pimpinan DPR atas kesalahan yang mempertaruhkan Negara, Merah Putih dan Kedaulatan Negara telah menjadi lonceng matinya kehormatan DPR RI baik dimata Rakyat maupun di mata Dunia Internasional," papar dia.(ris)