MEKSIKO (TEROPONGSENAYAN)--Usianya baru sekitar 13 tahun. Namun Dafne Almazan sudah lulus dan berpraktek sebagai psikolog. Dialah psikolog termuda di Meksiko.
Bagi anak seusianya, mungkin sehari-hari nongkrong di mall sehabis sekolah atau main bersama rekannya. Namun, Dafne kesehariannya sudah terbiasa dengan kesibukan yang berbeda.
Bagaimana rasanya disebut menjadi wanita Meksiko paling kuat? Dafne hanya tertawa cekikian. Tak ada raut dimukanya yang menunjukkan kesombongan intelektual.
"Aku agak bangga dengan itu. Ini adalah kehormatan besar," ujarnya datar. Dafne adalah anak-anak secara usai, namun berkemampuan intelektual dan berkepribadian dewasa.
Bulan lalu, Dafne menjadi psikolog termuda di dunia saat ia lulus dari Meksiko Monterrey Institute of Technology (ITESM).Dafne memang memiliki kecerdasan luar biasa.
Dia menyelesaikan sekolah tingkat menengah atas saat usianya menginjak sembilan tahun. Pada usia tiga tahun, dia telah lancar menulis dan membaca. Belum lima tahun, sudah fasih berbahasa Inggris dan Spanyol.
Selain menjalani praktek sebagai psikolog, baru-baru ini, dia juga baru saja kembali dari Denmark, menjadi representatif proyek World Council for Talented and Gfted Children.
"Aku suka dengan semua perhatian ini," ujar Dafne. Menurut dia, kegiatan seperti ini membuktikan siapapun yang berusaha keras pantas mendapatkan hasil kegemilangan.
Dia mengungkap pilihannya menjadi psikolog terdorong dari kisah kakak laki-lakinya, Andrew, yang menjadi korban bully di sekolah karena berusaha menyanggah pernyataan gurunya.
Dafne adalah anak bungsu Asdrubal Almazan, seorang dokter yang mendirikan CEDAT, lembaga swasta di Meksiko mempelajari dan memberikan perhatian fenomena anak ajaib.
Dua kakak Dafne yaitu Andrew (20) dan Delanie (17) juga sangat berbakat. Andrew masuk universitas saat berusia 12 tahun. Namun disalip oleh sang adik saat di jenjang perkuliahan.
"Ketika ia berusia 9 tahun, ia mengalami kesulitan di sekolah. Dia lebih pintar dari anak-anak lain, sering mengoreksi guru dan menderita kebosanan dan intimidasi," ujar Almazan tentang Andrew.(ris/dbs)