JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Guru-guru di Jakarta akan dites kejiwaan dan psikologis. Langkah ini terkait maraknya persoalan pelajar mulai tawuran, penganiayaan siswa oleh sesama maupun guru.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budiman, sudah mengusulkan anggaran Rp7,7 miliar untuk kegiatan bernama pemetaan kompetensi melalui psikotes atau kejiwaan.
"Kegiatan ini belum masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPS) 2016. Tapi kami berharap bisa menjadi pertimbangan legislatif,” ujar Arie, Senin (28/9/2015).
Tes kejiwaan akan dilakukan terhadap 25.828 guru. Mulai dari tingkat kepala sekolah, wakil kepala sekolah hingga guru SD, SMP. SMA dan SMK.
“Kami memandang perlu kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidik di Jakarta, agar guru tidak sekadar mengajar tapi juga menggunakan hati dalam tugasnya,” ucapnya.
Melalui pemetaaan kejiwaan, harap Arie, akan mampu meminimalisir peristiwa negatif di sekolah. Misalnya seperti kasus tewasnya NA, 8, siswa kelas 2 SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara yang dipukul dan ditendang oleh teman sekelasnya, R 8, tanpa diketahui guru.(ss/b2)