Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Kamis, 17 Des 2015 - 06:30:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Salut Untuk Setya Novanto

72130867e3c1197d7c304ef2e4d81ae6b841118d32.jpg
Kolom Obrolan Pagi bareng Ariady Achmad (Sumber foto : Ilustrasi/TeropongSenayan)

Jebol juga pertahanan diri Setya Novanto. Gelombang dahsyat pertarungan politik yang menggulungnya memang tak mudah untuk tetap bertahan atau berselancar guna menyelamat diri. Meski dia sudah mencoba dan berusaha hingga ujung perjuangan.

Setya Novanto memilih mengundurkan diri sebagai Ketua DPR. Hanya ditemani beberapa orang dan sahabat kepercayaannya, dia mengambil keputusan itu diruang kerjanya sebagai Ketua DPR, gedung Nusantara 3, komplek parlemen, Senayan, Jakarta.

Tidak mudah, barangkali, bagi Setya Novanto memilih mundur. Itu manusiawi. Sebab kursi Ketua DPR adalah puncak karir sebagai politisi yang dia rintis bertahun-tahun dari bawah. Betapapun Setya Novanto bukan politisi karbitan. Dia merasakan asam-garam sebagai politisi.

Kursi Ketua DPR (yang mulai semalam dia tanggalkan) dia raih setelah melewati jenjang Ketua Fraksi, Sekretaris Fraksi serta bertahun-tahun menjadi anggota DPR. Pengabdiannya kepada partai rasanya juga tak bisa dikesampingkan. Setya Novanto adalah seorang pekerja partai.

Setya Novanto adalah sosok pekerja keras. Kesuksesannya bukan dia peroleh secara tiba-tiba. Namun melalui pahit-getirnya kehidupan yang penuh perjuangan. Harus diakui Setya Novanto adalah pribadi yang tak mudah menyerah, dibalik penampilannya yang cenderung lembut dan santun.

Seperti kata pepatah, orang jatuh bukan karena menabrak batu besar namun justru terpeleset kerikil. Barangkali inilah yang dialami Setya Novanto. Sebuah jalan kehidupan yang bisa saja dilakoni oleh siapapun. Terlebih lagi bagi siapapun yang berada dalam pusaran pergulatan politik dan kekuasaan.

Rasanya kita harus menghargai pilihan dia mundur sebagai Ketua DPR. Inilah pilihan matang seorang politisi senior. Dia tidak ingin kegaduhan berlarut-larut. Dia rela melepaskan kursi jabatan kekuasaan yang telah dirintisnya. Betapapun Setya Novanto telah meringankan beban MKD.

Setya Novanto justru memberi jalan lapang bagi proses hukum mengungkap misteri yang masih tersembunyi agar sengkarut ini terang benderang. Jika Setya Novanto keliru juga terus tetap diproses secara hukum. Namun jika tidak bersalah harus dipulihkan harkat dan martabatnya.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Presiden Joko Widodo Wajib Berhenti Dalam Masa Jabatan, Ini Alasannya

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Minggu, 29 Sep 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Selama menjabat Presiden dua periode 2014-2019 dan 2019-2024, Jokowi telah melakukan banyak pelanggaran peraturan perundang-undangan dan Konstitusi. Ada tiga modus ...
Opini

Tugas Berat Prabowo Membereskan Politik Ala Preman

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Penulis teringat sepuluh tahun lalu berdiskusi dengan legenda aktivis pergerakan A Rahman Tolleng. Ia mengatakan, “kalau orang bodoh berkuasa berpotensi besar ...