JAKARTA -Selaku Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyayangkan potensi kelautan Indonesia justru berbalik merugikan negara. Salah satu kerugian yang diderita negara adalah besarnya anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk kapal yang berlayar di perairan Tanah Air.
Menurut dia, total kapal di Indonesia saat ini mencapai 5.329 unit. Kapal tersebut meminum BBM subsidi hingga 2,1 juta kiloliter dalam setahun. Dengan demikian, subsidi yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 11,5 triliun.
"Pemerintah mensubsidi sebesar Rp 11,5 triliun, sedangkan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) yang didapat hanya Rp 300 miliar. Negara kita dirugikan hampir Rp 11 triliun. Subsidi itu cost untuk negara, tapi pendapatan kecil. It does not make sense, it should change," kata pengusaha asal Pangandaran ini. Dia pun berandai, jika semua kapal disuruh berhenti berlayar dan dana kerugian Rp 11 triliun diberikan kepada nelayan, maka nelayan akan sangat sejahtera.
Susi berjanji akan mencari jalan keluar agar pendapatan negara harus setara dengan cost atau biaya yang dikeluarkan, khususnya dari subsidi BBM. Periksa kapal-kapal itu, apakah ada yang ilegal atau tidak. "Ini tidak boleh terjadi lagi. Kita ingin hasil setara dengn cost yang kita keluarkan. Saya meminta seluruh data KKP bisa diakses semua pelaku," tutur dia saat menggelar pertemuan dengan pers di kantornya, akhir pekan lalu (31/10/2014). (b)