Opini
Oleh Salamuddin Daeng pada hari Selasa, 04 Nov 2014 - 09:02:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Rakyat Nyingkir, Tanah Air Dikuasai Asing

57daeng.jpg
salamuddin daeng (Sumber foto : eko hilman)



JAKARTA -Rakyat Indonesia makin terdesak dari tanah tumpah darahnya sendiri. Hampir seluruh wilayah tanah air sudah 'dijual' dan dikuasai asing hingga entah harus kemana lagi rakyat berada. "Kemana lagi rakyat harus menyingkir," kata Salamudin Daeng, peneliti Isntitut for Global Justice.
Di Papua, Kontrak Karya (KK) Freeport seluas 2,6 juta ha, HPH 15 juta Ha, HTI 1,5 juta ha, Perkebunan 5,4 juta ha, setara dengan 57 persen luas daratan Papua. Belum termasuk kontak migas.
Di Kalimantan Timur diperkirakan seluruh wilayah daratannya seluas 19,8 juta hektar telah dibagi-bagikan kepada modal besar. Ijin tambang mineral dan batubara 5 juta ha, Perkebunan 2,4 juta ha, ijin hutan HPH, HTI, HTR dan lainnya mencapai 9,7 juta (data MP3EI), belum termasuk kontrak migas.
Di Nusa Tengara Barat (NTB) PT. Newmont Nusa Tenggara menguasai 50 persen wilayah Nusa Tenggara Barat. Di NTB terdapat lebih dari 150 Izin Usaha Pertambangan yg beroperasi
Di Madura, luas kontrak migas sudah melebihi luas pulau madura sendiri, yang diserahkan pemerintah kepada Petronas, Huski Oil, Santos, dan perusahaan asing lainnya.
Di Propinsi Riau, dari luas daratan Riau seluas 8,9 juta ha, Hutan Produksi Terbatas seluas : 1,971,553 ha, Hutan Produksi Tetap seluas : 1,866,132 ha , Hutan Produksi yang dikonversi : 4,770,085 ha. Dari total luas daratan Riau 96,7 persen telah dialokasikan untuk konsesi kekayaan alam.
Di Maluku Utara seluruh wilayahnya diserahkan kepada Tambang Raksasa. seperti Kontak Karya Newmont Halmahera Mineral (NHM) 1,6 juta Ha, Weda Bay Nickel 76.280 ribu hektar, dan 148 kuasa pertambangan 593.311 ribu ha. Seluruh kepualauan di Malut telah jatuh ke tangan korporsi.
Kondisi yang sama terjadi di seluruh wilayah Indonesia, Di Jatim, Jabar, Sultra, NTT, dan banyak daerah dimana luas ijin dan konsesi telah melebihi luas wilayah daerah2 tersebut. Khusus DKI Jakarta dan kota besar telah dikuasai Mafia Property.
Total 42 juta ha untuk pertambangan mineral dan batubara, Sekitar 95 juta ha untuk minyak dan gas, 32 juta ha untuk kehutanan, 13 juta ha untuk perkebunan sawit. Luas keseluruhan mencapai 182juta ha. Padahal luas daratan Indonesia 195 juta ha.(ss)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #tanah air dikuasai asing  #rakyat meyingkir  #salamuddin daeng  #kalimantan  #papua  #ntt  #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Runtuhnya Mitos Kependekaran Politik Jokowi

Oleh Oleh: Saiful Huda Ems (Advokat, Jurnalis dan Aktivis 1998)
pada hari Jumat, 22 Nov 2024
Ternyata lebih cepat dari yang banyak orang perkirakan, bahwa kependekaran semu politik Jokowi akan tamat  riwayatnya di akhir Tahun 2024 ini. Jokowi yang sebelumnya seperti Pendekar Politik ...
Opini

Selamat Datang di Negeri Para Bandit

Banyak kebijakan ekonomi dan sosial Jokowi selama menjabat Presiden sangat lalim, sangat jahat, sangat kejam, khususnya terhadap kelompok masyarakat berpendapat menengah bawah.  Kejahatan ...