JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kini Umam duduk di DPR sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat. Padahal, Ia dulu salah satu orang yang turut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menceritakan, bersama Muhaimin Iskandar (saat itu Ketua Umum PB PMII) dirinya memang membantu Gus Dur dalam rangka mempersiapkan pendirian dan pendeklarasian PKB.
"Sebelum berakhir jadi pengurus PMII di tahun antara 1994 hingga 1997, Saya sudah wakil sekjen di DPP PKB. Saat Gusdur menjadi presiden, saya akhirnya ditarik jadi DPR pengganti Alwi shihab di tahun 1999, tapi proses PAW-nya tahun 2000. Ya awalnya suruh nyalon sebagai calon pelengkap aja," ungkap alumnus Fakultas Filsafat UI, Fakultas Hukum IKIP Jakarta dan Fakultas Adab IAIN Yogyakarta tersebut.
Disampaikannya, awal kedekatannya dengan Gus Dur sejak tahun 1994 saat dirinya menjadi wakil sekretaris di Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII). Tidak hanya itu saja, lanjut Umam, dirinya juga pernah ditugaskan Gus Dur sebagai reporter di lembaga Lajnah Taklif Nahdhatul Ulama (LTNU) sebagai salah satu sayap organisasi NU di Bidang Penerbitan, Pers dan Informasi.
Terkait mengapa ia pindah ke Demokrat, Ia beralasan karena dirinya lebih cocok dengan partai nasionalis daripada partai yang berbasis keagamaan. Selain itu, Umam mengaku karena faktor khas leader Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. "Berbeda dengan Gus Dur yang prediktif tapi mendekati kebenaran, Pak SBY adalah sosok yang tegas, disiplin dan detil," pungkasnya. (b)