JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Politisi Kebon Sirih kembali masuk perangkap tipu muslihat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait anggaran bagi anggota dewan setiap kali rapat.
Demikian disampaikan Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi saat mengomentari dicoretnya uang rapat bagi anggota dewan senilai Rp 300 ribu, meskipun telah dialokasikan di APBD DKI 2016.
"Saya heran sama DPRD, sudah tahu Ahok omongannya gak bisa dipercaya. Masih saja mau ditipu bakal dapat uang rapat agar APBD cepat selesai," kata Uchok kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Parahnya lagi, lanjut Uchok, hal tersebut berhasil didramatisir oleh Ahok menjadi bahan pencitraan jelang Pilkada DKI 2017.
"Dibilang gaji dewan gede lah. Bahkan di atas dia. Enggak ada aturannya, ditolak rakyat lah," bebernya.
Lebih jauh, Uchok mengaku heran, karena masih partai politik yang sudah berani deklarasi akan mengusung Ahok pada Pilkada DKI 2017.
Padahal, anggota di fraksinya sudah dibohongi begitu, kan aneh?. Sudah dilecehkan, dihina, dikorbankan, masih aja ada yang mau mengusung dia (Ahok)," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi mengatakan anggota dewan bakal mendapatkan tunjangan Rp300 ribu tiap kali mengikuti rapat.
Menurut Sekretaris DPD PDI-P DKI ini, hal tersebut dianggap bisa membantu mencegah korupsi.
Namun Ahok menolak mentah-mentah usul tersebut. Sebab, menurut Ahok, tidak ada dasar hukum yang mengaturnya, dan dipastikan ditolak oleh masyarakat. (Icl)