JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Hubungan legislatif dengan pemerintahan Joko Widodo diprediksi akan selalu panas selama lima tahun ke depan. Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan, hubungan yang tidak harmonis itu terjadi karena DPR dikuasai oleh tokoh lama, sedangkan pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi merupakan elit baru.
"Sampai lima tahun ke depan DPR akan terus menyerang pemerintahan Jokowi. Suasananya akan terus panas," kata Arbi dalam percakapan dengan TeropongSenayan, Senin (24/11/2014). Serangan-serangan itu terjadi, lanjut Arbi, karena pemerintahan Jokowi belum bisa apa-apa.
Di sisi lain, DPR saat ini dikendalikan oleh kalangan 'tua' generasi kedua seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan Megawati Soekarnoputri. Sedangkan elit pemerintahan dikuasai orang-orang baru dan muda seperti Jokowi dan para menterinya.
Elit DPR, menurut Arbi, meskipun mayoritas orang muda, kenyataannya masih dikuasai elit lama. Mereka tidak ingin membiarkan pemerintahan Jokowi berjalan mulus. Anehnya, dalam analisis Arbi, Megawati masuk dalam jaringan elit lama di DPR yang ikut memusuhi pemerintahan Jokowi. "Pembangkangan politisi PDIP Effendi Simbolon terhadap kebijakan kenaikan harga BBM yang dilakukan Presiden Jokowi bukti keterlibatan Megawati dalam gerakan elit DPR menggoyang Jokowi," tutur Arbi.
Meski suasana panas akibat ketidakharmonisan DPR dengan pemerintah, tidak akan mengakibatkan negara cheos, meskipun stabilitasnya masih di bawah era kepemimpinan SBY. Itu terjadi, papar Arbi, baik DPR maupun pemerintah tidak ingin ada pengambilalihan kekuasaan oleh TNI. "Mereka sadar kalau keadaan cheos, TNI akan ambil alih kekuasaan," pungkas Arbi. (ss)