Opini
Oleh Mandra Pradipta pada hari Senin, 22 Des 2014 - 08:46:02 WIB
Bagikan Berita ini :
UU Nomor 24 Tahun 1999 Harus Direvisi

Pemerintah Seakan Sengaja Biarkan Rupiah Lemah

77Farial Anwar-pengamat pasar uang-mandra.jpg
Farial Anwar, pengamat pasar uang (Sumber foto : Mandra Pradipta/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat pasar uang Fahrial Anwar menilai melemahnya rupiah terhadap dollar akibat rusaknya lalu lintas devisa dan nilai tukar. Maka untuk itu pemerintah diminta merevisi Undang-Undang No 24 Tahun 1999 tentangLalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar.

"Pemerintah seakan sengaja membiarkan rupiah melemah, dan membuat dana asing semakin menguat, lantaran tidak adanya peraturan yang tegas. Masak di pelabuhan semua transaksi pakai dolar. Di bandara, itu ada Visa on Arrival, harusnya rupiah dong. Jadi dipaksa semua orang kalau datang ke sini harus pakai rupiah," kata Fahrial dalam sebuah diskusi tentang melemahnya rupiah di Jakarta, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut Fahrial meminta pemerintah membuat batasan atau holding period untuk mengendalikan masuknya dana asing ke saham. Jangan sampai perekonomian di Indonesia dibuat gonjang-ganjing oleh permainan mata uang asing. "Nah pembiaran ini yang harus segera tidak kita lakukan lagi. Masa The Fed mau menaikkan suku bunga, kita panik semua," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, politisi PPP Suharso Monoarfa juga berpandangan senada. Dia mendesak agar pemerintah mewajibkan semua transaksi harus dengan menggunakan rupiah, tana pandang bulu. Hal itu, kata dia, merupakan bagian dari kedaulatan negara yang harus ditegakkan oleh pemerintah. Kewajiban menggunakan mata uang lokal untuk setiap transaksi juga berlaku di hampir semua negara lainnya.

Menurut Farial dan Suharso, ada yang salah dalam kebijakan yang diberlakukan saat ini terkait lalu lintas dan sistem nilai tukar uang. Itu sebabnya, revisi atas UU Nomor 24 tahun 1999 itu harus segera dilakukan. (b)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #farial anwar  #rupiah melemah  #revisi uu 24/1999  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Nothing to Lose, Trump Berlakukan Tarif Resiprokal Putaran Kedua Kepada China

Oleh Anthony Budiawan
pada hari Rabu, 09 Apr 2025
Trump memberlakukan tarif impor dasar 10 persen kepada semua produk impor dari seluruh negara di dunia pada 2/4/2025, ditambah tarif resiprokal yang besarnya berbeda untuk setiap negara. China ...
Opini

Een van Ons: Membangun Jalan Ideologis di Tengah Pusaran Kekuasaan

Dalam lanskap politik kontemporer yang kerap dibentuk oleh kalkulasi elektoral dan kompromi praktis, strategi Een van Ons (One of Us)—salah satu dari kita—hadir sebagai ikhtiar menjaga ...