JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Bayaknya versi yang berkembang sebagai penyebab jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501, 28 Desember 2015, membuat Komisi V DPR mendukung pembekuan sementara rute Surabaya-Singapura maskapai penerbangan tersebut.
"Sepertinya banyak versi baik soal teknis maupun nonteknis, sehingga memang perlu dilakukan penyelidikan. Saya sendiri melihat absennya Air Asia mengambl laporan cuaca untuk penerbangan bisa menjadi salah satu faktor sehingga perlu investigasi agar semua jelas," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana, Minggu (4/1).
Yudi sendiri mengaku menerima informasi adanya kelalaian itu dari jajaran Kemenhub. "Saya kira pembekuan itu wajar guna mendapatkan hasil maksimal agar bia diketahui penyebabnya apa hingga terjadi musibah ini. Kami tidak akan menyimpulan kami akan mengumpulkan informasi itu dulu," ujarnya.
Sebelumnya BMKG Juanda, Surabaya, Kamis (1/1/2015), melaporkan ke pihak Kementerian Perhubungan kalau Air Asia memang tidak pernah mengambil laporan cuaca untuk penerbangan dari bandara Juanda. Dari hasil laporan itulah maka pembekuan Air Asia rute penerbangan Surabaya-Singapura diberlakukan.(ss/b)