JAKARTA TEROPONGSENAYAN)-Kehadiran Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno pada HUT Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy memperkuat Senin (5/1), makin jelas keberpihakan pemerintah.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, M. Nasih mengatakan, terlihat sekali agenda pemerintah untuk memenangkan kubu Romi, panggilan Romahurmuziy. "Nggak usah kaget kalau Menkopolhukam menghadiri acaranya Romi. Pemerintahan Jokowi memang ingin agar kubu Romi yang dianggap sehingga pemerintah memperoleh tambahan dukungan di parlemen," ujar Nasih kepada TeropongSenayan (6/1/2015).
Nasih menambahkan, agenda pemerintah untuk memanangkan kubu Romi terlihat sejak hari kedua pelantikan kabinet. Sehari setelah dilantik, Menkum HAM Yasona Laoly langsung mengeluarkan surat keputusan (SK) yang mengesahkan kepengurusan PPP kubu Romi.
Nasih memprediksi pemerintah akan terus mencari celah untuk memenangkan PPP kubu Romi dan mengalahkan kepengurusan PPP kubu Djan Faridz. Karena itu, sangat mungkin, pemerintah akan mempengaruhi pengadilan agar memenangkan kepengurusan PPP kubu Romi. "Langkah inilah yang susah dikontrol, termasuk oleh kubu Djan Faridz sendiri," papar Nasih.
Saat ini, kepengurusan PPP versi Romi dan versi Djan Faridz sedang dalam posisi status quo. Kubu Romi memang telah mendapatkan pengesahan dari Menkum HAM Yasona Laoly. Akan tetapi SK pengesahan tersebut sedang digugat di PTUN oleh kubu Djan Faridz.
Konflik internal di tubuh PPP makin tajam karena ada tarik-menarik antara KMP dan KIH. Kubu Djan Faridz merupakan pendukung KMP, sedangkan kubu Romi merupakan pendukung KIH yang pro kepada pemerintah.(ss)