TAHUN ini, 2015, partai-partai sedang melakukan pergantian kepengurusan siklus lima tahunan. Setidaknya lima partai sedang disibukkan dengan pekerjaan tahun ini. Siapa yang definitif terpilih menjadi ketua umum partai, punya pengaruh besar dalam pertarungan politik lima tahunan, yaitu pemilihan legislatif (pilleg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada 2019 nanti.
Dua partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar sudah lebih dulu melangsungkan perjamuan akbar, yaitu muktamar dan munas pada 2014. Namun, sayang, akibat campur tangan pemerintah, kedua partai itu masih dirundung konflik internal. PPP sedang menjalani proses pengadilan untuk mencari legitimasi di antara kepengurusan DPP PPP hasil muktamar Jakarta yang diketuai Djan Faridz dan pengurus hasil muktamar Surabaya di bawah Romahurmuziy atau Romy.
Sementara itu, Partai Golkar sedang menempuh dua jalur, yaitu pengadilan dan perundingan. ada dua kubu yang berkonflik, yaitu antara Aburizal Bakrie (ARB) yang didukung mayoritas pemilik suara yaitu pengurus partai tingkat provinsi dan tingkat kota/kabupaten dengan kubu HR Agung Laksono yang diakui Menkumham Yasonna H Laoly. Jika perundingan bisa menyelesaikan konflik, artinya Agung mau menyatu dengan ARB, maka jalur hukum di pengadilan sudah tidak diperlukan.
Sebaliknya, jika perundingan menemui jalan buntu akibat ada pihak yang memaksakan kehendaknya secara membabi-buta, jalur pengadilan yang panjang prosesnya harus ditempuh. Pengadilan akan memeriksa bukti-bukti legal formal ketentuan organisasi yang berlaku di Golkar, yaitu anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD- ART), serta UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan UU Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik.Dan, pemerintah harus tunduk pada keputusan pengadilan.
Tiga partai politik lainnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat, juga punya hajatan besar tahun ini. Pada 28 Februari - 2 Maret 2015, PAN akan mengadakan kongres di Bali. Partai Demokrat menggadakan kongres pada April, tapi kabarnya akan diajukan pada Februari. PDIP juga akan mengadakan kongres pada April.
Ada yang berharap PAN, Partai Demokrat, dan PDIP tidak bernasib seperti PPP dan Partai Golkar. Dengan demikian, pertarungan politik pada 2019 akan berjalan seru. Sebaliknya, ada pula yang berharap prosesi pergantian kepengurusan ketiga partai itu tak mulus, dengan demikian partai itu akan lemah. Yang untung adalah partai yang solid, tak banyak konflik internal, kecuali tergantung pada kemampuan menggaet suara rakyat pada Pemilu (Pilleg dan Pilpres) 2019 nanti. (b)