JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Meski sudah dibantah Kepala Bappenas, namun anggota DPR terus menyoal sinyalemen pembatalan rencana proyek atau komitmen Jepang kepada Indonesia. Pasalnya, alasan yang diungkapkan Andrinof, bos Bappenas dinilai tidak jelas.
"Lho, kalau proyek itu bagus kenapa harus dibatalkan. Tentu ini menjadi pertanyaaan, ada apa ini?," kata anggota Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun kepada TeropongSenayan, semalam usai rapat kerja yang membahas asumsi makro di Jakarta, semalam.
Dalam raker yang berlangsung hingga larut malam (Kamis, 22/1/2015) itu, hadir pula Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. Pembatalan komitmen dengan Jepang itu dinilai tindakan gegabah.
Menurut anggota Fraksi Partai Golkar, sinyalemen pembatalan sejumlah proyek itu harus memiliki alasan yang jelas dan kuat. Sebab, hal ini juga terkait hubungan diplomasi antara Indonesia dengan Jepang. Artinya tidak boleh ada kepentingan politik yang rasional dalam hubungan ke dua negara. "Pembatalan itu harus masuk akal alasannya," ujarnya.
Misbakhun mengingatkan pembatalan rencana proyek yang dibantu oleh Jepang akan memiliki dampak terhadap minat investor asing, terutama dari negeri Sakura. Sebab, pembatalan itu sinyal ketidakpastian hukum atau aturan di Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengkaji sekitar 20 proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh investor asal Jepang. Dari jumlah itu, pemerintah berencana untuk membatalkan tiga proyek. Santer disebut-sebut salah satunya adalah rencana proyek pembangkit listrik.(ris)