JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Fraksi PKS DPR RI mengetuk hati Pemerintah Republik Indonesia untuk ikut mengkahiri konflik bersenjata di Aleppo, Suriah. Apalagi PBB berujar apa yang terjadi di Aleppo jauh lebih buruk dari rumah jagal.
Komisi HAM PBB mendapatkan laporan telah terjadi eksekusi atau pembantaian warga sipil. Keprihatinan pun mengalir dari berbagai belahan dunia, tak terkecuali dari Indonesia.
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini merasakan duka dan kepedihan mendalam atas tragedi kemanusiaan penghancuran dan pembunuhan warga sipil di kota Aleppo. Duka dan kepedihan yang juga dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia yang mengikuti kabar seputar tragedi tersebut melalui media.
"Apa yang terjadi di Aleppo sangat menyedihkan. Kotanya hancur, rakyat sipil yang sebagian besar terdiri dari perempuan, orang tua, dan anak-anak tak berdosa menjadi korban. Sementara ribuan lainnya dalam kondisi memprihatinkan, minim makanan, air, dan kebutuhan medis untuk bertahan hidup. Aleppo darurat intervensi kemanusiaan," kata Jazuli kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Jumat (16/12/2016).
Rakyat Indonesia, lanjut Jazuli Juwaini, sebagian besar mengikuti viral sosial media yang berisi kengerian dan kehancuran Aleppo.
"Mewakili perasaan sebagian besar rakyat Indonesia, Fraksi PKS mengetuk dan mendorong Pemerintah RI untuk aktif melakukan diplomasi internasional agar PBB dan badan dunia lainnya segera melakukan intervensi kemanusiaan di Aleppo sesegera mungkin," jelasnya.
Secara bilateral, lanjut Jazuli, Fraksi PKS meminta pemerintah menekan Suriah dan negara-negara terkait seperti Rusia melalui duta besarnya di Jakarta agar menghentikan tragedi kemanusiaan di Aleppo. Menurut Anggota Komisi I ini, langkah diplomasi Indonesia sangat strategis sebagai negara mayoritas muslim, dimana rakyatnya memiliki rasa solidaritas kemanusiaan yang luar biasa. Indonesia bisa menjadi yang terdepan dalam menggalang solidaritas negara-negara dunia untuk bantuan kemanusiaan Aleppo.
"Beribu ungkapan kesedihan dan doa, bahkan penggalangan dana bantuan untuk Aleppo dilakukan oleh rakyat Indonesia. Ini bentuk solidaritas yang luar biasa dan menjadi modal besar bagi diplomasi Indonesia untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di sana, selain tentu saja karena amanat dan perintah konstitusi kita," pungkasnya.(plt)