Opini
Oleh Zeng Wei Jian pada hari Rabu, 11 Jan 2017 - 20:29:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Doktrin Perang Cyber

77images.jpg
Zeng Wei Jian (Sumber foto : Istimewa)

Perilaku buzzer Ahok mencapai titik mencemaskan. Agresif, full of shit, tidak etis, kasar, ngeyel, amoral dan arogant. Mereka mendistorsi freedom of speech. Memutar balik fakta adalah tugas empirik mereka. Semua orang difitnah, dibully dan dibunuh karakternya. Perilaku mereka mengancam Keberagaman Indonesia.

Selama lima tahun mereka memporak-porandakan kecerdasan. Tiada hari tanpa menghina. Sudah waktunya, sebuah counter meassurement dilancarkan. Yaitu, sebuah pre-emptive strike, a counter blow, membungkam mereka. Perang cyber harus dilakukan. Semua mujahid, pro demokrasi, nasionalis, religius dan positif free-thinker harus bersatu dan ambil peran dalam perang ini.

Sebuah doktrin perang harus diformulasi. Perang itu bernama: "Der Totale Krieg" (Total War). Doktrinya: Aggresive operational offense-non provocative active defense policy with dinamic and continuous strike.

Semua hoax, fitnah, bully, framing dan isapan jempol yang ditebar Ahokers harus dipatahkan secara cepat dan strategis.

Kondisi terkini mengharuskan Mega Cyber Armies (MCA) melancarkan serangan dinamis berkelanjutan dan tanpa henti, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Jangan beri pause kepada Buzzer Ahokers. Tumpas akun-akun robot dan akun propagandis ahok. Hack situs-situs penebar kebencian dan fitnah.

Di saat bersamaan, MCA wajib melakukan non provocative active defense melindungi tokoh-tokoh dan organisasi yang menjadi target fitnah Ahokers. Selain menyusun draft kontra argumentasi, pelurusan logika, mematahkan hoax dengan fakta, memproduksi meme-meme berkualitas dan menciptakan tema slogan yang solid, short dan tajam.

Dinamic strike berarti serangan flexible, cerdas, fluid, kontekstual, faktawi, sistematis, berkesinambungan dan masif.

Target goal strategic doktrin perang cyber ini adalah menguasai informasi media sosial. Taktisnya, bentuk sel-sel jihadis cyber yang terdiri dari minimal 3 orang mujahid di setiap masjid, tempat ibadah, organisasi dan perorangan yang peduli. Rembug di forum-forum komunikasi WAG. Konsolidasi field fact dan informasi cyber. Gempur secara berkelompok.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
RAMADHAN 2025 H ABDUL WACHID
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
RAMADHAN 2025 M HAEKAL
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Pulau Penjara Korupsi

Oleh Cak AT (Ahmadie Thaha)
pada hari Jumat, 14 Mar 2025
Prabowo Subianto, dengan gayanya yang khas, kembali melontarkan gagasan yang menggugah imajinasi: penjara khusus koruptor di pulau terpencil, lengkap dengan hiu-hiu dan buaya lapar yang berjaga di ...
Opini

Aroma Sedap Dwifungsi TNI

Ah, Indonesia. Negeri yang reformasinya seperti diet —niatnya sih langsing, tapi akhirnya kembali melar juga. Dulu, rakyat berteriak menolak dwifungsi ABRI. Mahasiswa turun ke jalan, aktivis ...