JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sempat diskros karena ada pertemuan di istana, Rapat Kerja (raker) antara Menteri ESDM dengan Komisi VII kembali dilanjutkan, Selasa (3/2/2015). Kali ini rapat akan menetapkan beberapa asumsi makro dalam RAPBN 2015.
"Hari ini kita lanjutkan rapat kerja. Kemarin kita skors karena pak Menteri ada pertemuan dengan Presiden Joko Widodo," cetus Kardaya di komplek parlemen, Senayan, Selasa (3/2/2015).
Beberapa hari ini, menurut Kardaya, Komisi VII dengan Menteri ESDM telah menyepakati target lifting minyak di level 825 ribu dolar/barel, lifting gas bumi sebesar 1,221 juta barel setara minyak per hari dan Indonesia Crude Price (ICP) di level US$ 60 per barel.
"Sebelumnya kita sudah sepakati tiga asumsi makro dari sembilan pembahasan yang kita akan bahas di APBN-P 2015 dengan kementrian ESDM," ujar Kardaya.
Dengan demikian, terdapat enam asumsi lagi yang akan dibahas raker lanjutan pada Selasa 3/2/2015. Keenam asumsi tersebut adalah volume BBM bersubsidi dan elpiji tiga kg, subsidi tetap untuk solar, subsidi bahan bakar nabati yang terdiri atas biodiesel dan bioetanol, subsidi LGV, alpha BBM subsidi, dan subsidi listrik.
Pemerintah mengusulkan volume BBM bersubsidi 17,9 juta kiloliter yang terdiri atas solar 17,05 juta kiloliter dan minyak tanah 850.000 juta kiloliter. Kuota elpiji tiga kg direncanakan sebesar 5,766 juta ton.
Sedang usulan subsidi tetap untuk solar Rp1.000 per liter, biodiesel Rp5.000 per liter, bioetanol Rp3.000 per liter, dan LGV Rp1.500 per liter. Adapun alpha BBM subsidi diusulkan sesuai dengan Peraturan Presiden No 191 Tahun 2014.
Terakhir, subsidi listrik diusulkan Rp 67,66 triliun yang sudah termasuk tambahan Rp 1,3 triliun akibat penundaan tarif penyesuaian golongan rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA.(ris)