JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota DPD asal DKI Jakarta, Fahira Idris meminta Presiden Joko Widodo segera melakukan terobosan untuk mempercepat distribusi kesejahteraan dan keadilan sosial ke seluruh rakyat Indonesia.
Sebab, pernyataan Jokowi bahwa demokrasi di Indonesia sudah kebablasan menjadi catatan serius yang harus diantisipasi untuk mencegah perilaku liberalisme, radikalisme, dan terorisme. Semua perilaku tersebut bertentangan dengan ideologi Pancasila.
"Saya kira pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan keadilan, agar wajah demokrasi kita akan lebih baik," kata Fahira kepada TeropongSenayan di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Bagaimana pun, lanjut Fahira, bila kesejahteraan hidup rakyat Indonesia sudah terjamin dengan baik, maka hal itu akan berdampak kepada demokrasi. Sebab, rakyat disibukkan dengan aktivitas ekonomi.
"Kesejahteraan akan menjadi daya dorong seluruh masyarakat untuk mendukung semua program pembangunan pemerintah. Jika keduanya terwujud maka demokrasi akan benar-benar menjadi jalan menuju kemajuan bangsa," paparnya.
Sebelumnya diberitakan Presiden Joko Widodo menyayangkan kondisi demokrasi di Indonesia yang terlampau kebablasan.
"Saya jawab iya, demokrasi kita sudah kebablasan. Dan praktik politik telah membuka peluang terjadinya artikulasi politik yang ekstrem," kata Jokowi saat pidato di acara pelantikan pengurus Partai Hanura periode 2016-2020 di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Rabu (22/2/2017).
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, politik ekstrem itu lahir dari berbagai paham yang ekstremis, seperti liberalisme, fundamentalisme hingga terorisme. Ajaran-ajaran ekstremis itu tidak sesuai dengan ideologi bangsa, yakni Pancasila. (plt)