JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan ada intervensi Jusuf Kalla pada saat menentukan pesaing Ahok dalam pilgub DKI 2017.
Zulkifli melanjutkan, pada awalnya, nama Yusril Ihza Mahendra sempat digadang-gadang untuk maju melawan Ahok dalam pilgub DKI. Kala itu, Yusril akan disandingkan dengan Sandiaga Uno dari Partai Gerindra.
Namun, setelah dihitung-hitung, nama Yusril diprediksi akan sulit memenangkan pertarungan di pilkada DKI.
Saat itu, SBY pun menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono dengan wakilnya tetap dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
Tapi pada tengah malam, Zul menambahkan, peta pencalonan berubah saat Jusuf Kalla menelepon dan menawarkan nama Anies Baswedan.
“Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensi Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh engga ngaku. Saya dengar kok teleponnya,” kata Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/5/2017).
Tawaran tersebut disambut Prabowo selaku ketua umum Partai Gerindra. Pihak SBY bersama parpol koalisi yang terdiri dari PKB, PAN, PPP tetap mencalonkan nama Agus Harimurti Yudhoyono.
Zulkifli juga menceritakan, adanya kesepakatan yang terjadi antara partai pengusung Agus-Slyvi dan Anies-Sandi tentang Jakarta harus memiliki gubernur baru pada tahun 2017.
“Sepakat kita mesti ada gubernur baru. Jadi kalau kami menang, yang sana gabung. Dan kalau sana menang, kami yang gabung,” katanya. (icl)